Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita |
"Untuk membantu mempersiapkan mereka menjadi mandiri, kami akan memberikan bantuan modal bagi lulusan yang ingin memulai membuka usaha," kata Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita usai mengunjungi proses belajar peserta didik BBRVPD di Cibinong, Bogor seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (16/5).
Agus mengatakan upaya ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan hak-hak penyandang disabilitas sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas. "Bahwa, penyandang disabilitas mempunyai kedudukan hukum dan hak yang sama sebagai warga negara Indonesia," ujarnya.
Ia mengapresiasi semangat di jiwa teman-teman penyandang disabilitas yang tinggi, semangat untuk maju dan mandiri yang kuat. Selain memberikan modal usaha, Kemensos juga menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra kerja yakni perusahaan, dinas sosial, NGO, dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di berbagai daerah di Indonesia.
"Tujuannya adalah untuk membantu penempatan kerja bagi penerima manfaat yang sudah lulus dan ingin bekerja," katanya.
Ia menambahkan, sejumlah perusahaan yang telah menjalin kerja sama adalah Bank Indonesia, BCA, BRI, Bank Mandiri, Asta dan lainnya. Hingga 2019, sebanyak 1.093 alumni menjadi wirausaha, 997 bekerja, dan 17 orang kembali ke keluarga.
Sementara itu dalam kunjungan ke Balai Vokasional Penyandang Disabilitas, Mensos meninjau aktivitas peserta didik yang selanjutnya disebut dengan penerima manfaat. Para penerima manfaat tampak antusias melihat kehadiran Mensos. BBRVPD merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Vokasional untuk Penyandang Disabilitas di lingkungan Kemensos.
Balai ini bertujuan menjadikan penyandang disabilitas sebagai calon tenaga kerja yang terampil dan profesional serta siap bersaing di dunia kerja yang menyesuaikan dengan kebutuhan Revolusi Industri 4.0.
Kementerian Sosial melalui Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (PROGRES PD) mengimplementasikan kesiapan Penyandang Disabilitas dengan diberikan intervensi rehabilitasi sosial melalui terapi fisik, mental spritual, psikososial dan penghidupan, serta family support untuk mendukung kemandirian para penyandang disabilitas yang mendapatkan rehabilitasi vokasional.
Saat ini, jumlah penerima manfaat di balai sebanyak 120 orang dari berbagai daerah di Indonesia di antaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Banten, Bengkulu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Kalimantan Barat, dll. Jurusan pendidikan vokasional terdiri dari Desain Grafis, Elektronika, Komputer, Otomotif, Pekerjaan Logam dan Penjahitan.
0 komentar :
Posting Komentar