CILACAP, JMI -- Badan Penanggualan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Jawa Tengah mengimbau kepada warga untuk sementara tidak mandi di wilayah perairan Cilacap. Hal tersebut menyusul adanya tujuh buaya yang lepas dari penangkaran.
Ada dugaan buaya tersebut kini lepas liar di wilayah perairan antara Pulau Nusakambangan hingga Segara Anakan.
Nelayan di sekitar Bengawan Donan, Jojok, Kampung Laut, dan Sentolo Kawat, Cilacap, juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Termasuk nelayan yang biasa beraktivitas mencari ikan dan kepiting sekitar mangrove. Karena bukan tidak mungkin ada buaya yang bersarang di sana.
"Kami imbau agar orang lebih waspada saat putra-putri mandi di perairan Pulau Nusakambangan hingga Segara Anakan sebab ada buaya nya," kata Kapala BPBD Cilacap Tri Komara Sidhi Senin (13/05/2019).
Informasi yang diterima BPBD ada tujuh buaya yang lepas dari penangkaran dan saat ini diperkirakan berada di perairan wilayah Cilacap. BPBD sudah banyak menerima laporan adanya tujuh buaya yang lepas dari penangkarakan, "Juga sudah banyak masyarakat yang melihat adanya buaya sepanjang dua meter yang berenang wara-wiri di wilayah perairan Nusakambangan," ucapnya.
Ketua Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) Kabupaten Cilacap, Tarmuji, mengimbau nelayan di sekitar Bengawan Donan, Jojok, Kampung Laut, dan Sentolo Kawat, Cilacap, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap buaya muara tersebut.
Imbauan tersebut setelah dirinya memastikan dari video dan foto mengenai kemunculan buaya di sekitar Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk sekitar 300 meter dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, "Dalam video tersebut terlihat ada seekor buaya muara sedang berenang di perairan antara Pulau Nusakambangan dan kota Cilacap," jelasnya.
Diakui, dirinya baru percaya kabar adanya buaya, setelah salah seorang anggota MMP Nusakambangan melihat buaya muara tersebut yang diperkuat dengan foto dan video.
Saat ini pihaknya sudah mencari sumber informasi mengenai adanya tujuh buaya yang lepas dari penangkaran. "Kami sedang mengembangkan kebenaran informasi mengenai tujuh buaya yang lepas dari penangkaran," ujarnya.
Pihaknya telah melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Seksi Konservasi II Wilayah II Pemalang-Cilacap Resor Konvervasi Wilayah Cilacap. "Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dan rencananya penyisiran bersama BKSDA," tambahnya.
Sementara Satuan Polisi Perairan Polres Cilacap sejak Jumat (10/05) melakukan patroli laut menyisir sekitar perairan Kampung Laut, Bengawan Donan, Perairan Holcim dan Perarian Nusakambangan. Setelah adanya informasi penampakan biaya sepanjang tiga meter di Kampung Laut, patroli diintensifkan. Namun dari Dari hasil patroli tersebut sementara nihil dan tidak menemukan buaya.
Pada Minggu SatPol Perairan kembali menerima informasi bahwa ada buaya di perairan Holcim. Kami sudah sudah koordinasi dengan KSOP untuk melaksanakan patroli perairan dan upaya penangkapan dengan karantina hewan serta memasang rambu-rambu adancya buaya di area perairan holcim dan lingkungan masyarakat," kata Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto, melalui Kasat Pol Air AKP Huda Safi’i.
SP/JMI/RED
Ada dugaan buaya tersebut kini lepas liar di wilayah perairan antara Pulau Nusakambangan hingga Segara Anakan.
Nelayan di sekitar Bengawan Donan, Jojok, Kampung Laut, dan Sentolo Kawat, Cilacap, juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Termasuk nelayan yang biasa beraktivitas mencari ikan dan kepiting sekitar mangrove. Karena bukan tidak mungkin ada buaya yang bersarang di sana.
"Kami imbau agar orang lebih waspada saat putra-putri mandi di perairan Pulau Nusakambangan hingga Segara Anakan sebab ada buaya nya," kata Kapala BPBD Cilacap Tri Komara Sidhi Senin (13/05/2019).
Informasi yang diterima BPBD ada tujuh buaya yang lepas dari penangkaran dan saat ini diperkirakan berada di perairan wilayah Cilacap. BPBD sudah banyak menerima laporan adanya tujuh buaya yang lepas dari penangkarakan, "Juga sudah banyak masyarakat yang melihat adanya buaya sepanjang dua meter yang berenang wara-wiri di wilayah perairan Nusakambangan," ucapnya.
Ketua Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) Kabupaten Cilacap, Tarmuji, mengimbau nelayan di sekitar Bengawan Donan, Jojok, Kampung Laut, dan Sentolo Kawat, Cilacap, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap buaya muara tersebut.
Imbauan tersebut setelah dirinya memastikan dari video dan foto mengenai kemunculan buaya di sekitar Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk sekitar 300 meter dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, "Dalam video tersebut terlihat ada seekor buaya muara sedang berenang di perairan antara Pulau Nusakambangan dan kota Cilacap," jelasnya.
Diakui, dirinya baru percaya kabar adanya buaya, setelah salah seorang anggota MMP Nusakambangan melihat buaya muara tersebut yang diperkuat dengan foto dan video.
Saat ini pihaknya sudah mencari sumber informasi mengenai adanya tujuh buaya yang lepas dari penangkaran. "Kami sedang mengembangkan kebenaran informasi mengenai tujuh buaya yang lepas dari penangkaran," ujarnya.
Pihaknya telah melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Seksi Konservasi II Wilayah II Pemalang-Cilacap Resor Konvervasi Wilayah Cilacap. "Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dan rencananya penyisiran bersama BKSDA," tambahnya.
Sementara Satuan Polisi Perairan Polres Cilacap sejak Jumat (10/05) melakukan patroli laut menyisir sekitar perairan Kampung Laut, Bengawan Donan, Perairan Holcim dan Perarian Nusakambangan. Setelah adanya informasi penampakan biaya sepanjang tiga meter di Kampung Laut, patroli diintensifkan. Namun dari Dari hasil patroli tersebut sementara nihil dan tidak menemukan buaya.
Pada Minggu SatPol Perairan kembali menerima informasi bahwa ada buaya di perairan Holcim. Kami sudah sudah koordinasi dengan KSOP untuk melaksanakan patroli perairan dan upaya penangkapan dengan karantina hewan serta memasang rambu-rambu adancya buaya di area perairan holcim dan lingkungan masyarakat," kata Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto, melalui Kasat Pol Air AKP Huda Safi’i.
SP/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar