![]() |
BERANTAKAN: Kondisi rumah warga Joronga, Halmahera Selatan, yang hancur akibat gempa Minggu (14/7). (HUMAS BASARNAS KOTA TERNATE) |
MALUKU UTARA, JMI -- Empat korban jiwa dan lebih dari dua ribu lainnya harus mengungsi. Selain itu, puluhan rumah dan fasilitas umum rusak. Itulah dampak gempa bumi 7,2 skala Richter (SR) di Kabupaten Halmahera, Maluku Utara, pada Minggu (14/7) malam lalu yang tercatat sampai tadi malam (15/7).
“Pengungsi tersebar di 14 titik pengungsian,” kata Plh Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo di Jakarta kemarin.
Agus menjelaskan, getaran yang ditimbulkan gempa terasa cukup kuat dengan skala guncangan 5 hingga 6 MMI (Modified Mercalli Intensity).
Gempa berkekuatan 7,2 SR pada Minggu lalu itu mengguncang Pulau Bacan di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, pukul 16.10 WIB atau 18.10 waktu setempat. Selain di Kota Labuha, gempa dilaporkan terasa sampai Ambon, Maluku, dan Manado, Sulawesi Utara.
Ke-14 titik pengungsian rata-rata berada di kantor pemerintahan dan fasilitas umum yang luas. Di antaranya Masjid Raya Halmahera Selatan, aula kantor bupati, kantor Polsek Saketa, kantor PDAM Saketa, kantor Polres Halmahera Selatan, hingga beberapa rumah dinas pejabat.
Selain itu, sebut Agus, jumlah rumah rusak akibat gempa adalah 58 unit di Kabupaten Halmahera Selatan dan tengah. Sedangkan fasilitas umum yang rusak di antaranya dua jembatan di Desa Saketa.
Analisis BMKG menunjukkan, gempa dangkal tersebut diduga kuat dipicu sesar aktif Sorong-Bacan dengan mekanisme sesar geser. “Dalam 30 menit, terjadi tujuh kali gempa,” ucap Staf BPBD Kabupaten Halmahera Selatan Iksan Subur.
Agus mengatakan, BNPB sejak kemarin sudah mengirimkan tim reaksi cepat beranggota tiga orang dilengkapi drone. Kendala utama yang dihadapi tim reaksi cepat saat ini adalah akses transportasi yang sulit. Daerah-daerah terdampak paling gampang diakses melalui laut dengan fasilitas perahu atau speedboat. Namun, itu pun perlu waktu lama untuk sampai di lokasi.
0 komentar :
Posting Komentar