![]() |
FOKUS: Windy Cantika Aisah ditarget mendapatkan hasil baik di SEA Games 2019. (Chandra Satwika/Jawa Pos )
|
JAKARTA, JMI -- Pelatnas angkat besi kembali mengadakan tes angkatan di Mes Kwini, Jakarta. Ini merupakan agenda tiap bulan untuk melihat perkembangan angkatan para lifter usai satu bulan penuh latihan.
Selain itu, tes dilakukan sebagai tolok ukur untuk memilih atlet yang akan diberangkatkan pada SEA Games 2019, 30 November sampai 11 Desember mendatang.
Walau menyandang status pelatnas, posisi para atlet ini belum tentu aman. Mereka bisa sewaktu-waktu digantikan jika tidak mengalami peningkatan signifikan dalam hal angkatan. Akan tetapi, rata-rata angkatan para atlet meningkat setidaknya satu hingga lima kilogram.
Hasil itu tidak terlepas dari upaya tim pelatnas untuk memangkas lemak dan memperbesar massa otot lifter.
Wakil Ketua Umum PP PABBSI Djoko Pramono mengatakan sangat puas dan mengapresiasi angkatan yang bisa dicapai oleh atlet pelatnas.
”Tentu saja itu tidak digapai dalam waktu satu bulan terakhir. Sebetulnya ini sudah dimulai sejak empat bulan lalu. Hasilnya mulai kelihatan sekarang,” ujar Djoko disela-sela menonton aksi para atlet.
Beban berat memang dipikul oleh tim angkat besi nasional. Pasalnya mereka dituntut untuk mempertahankan juara umum di Filipina nanti, mengulang kesuksesan pada SEA Games 2017.
Dua tahun lalu di Malaysia, skuad Merah Putih berhasil membawa pulang dua emas dan dua perak. Nah, tahun ini mereka dituntut bisa meraih hasil yang lebih baik lagi. Sebab, hampir pada semua kelas angkatan, Indonesia memiliki wakil.
Jadi, Indonesia tidak hanya mengandalkan lifter kelas dunia Eko Yuli Irawan saja. Bibit-bibit muda juga menjalani pembinaan di pelatnas.
“Secara persaingan di Asia Tenggara sangat berat untuk kelas putri, tapi kami tetap optimistis. Masih ada waktu empat bulan akan kami maksimalkan,” ucap Dirdja Wihardja, pelatih kepala pelatnas angkat besi.
Selain itu, angkat besi juga menargetkan untuk bisa lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Kerja keras harus dilakukan mengingat untuk saat ini, masih Eko saja yang berada di ranking aman untuk menembus kualifikasi olimpiade, yaitu delapan besar.
Lainnya masih berada di luar itu. Sehingga mau tak mau harus bekerja keras untuk mengejar. Pada 16 sampai 25 September mendatang para atlet akan menatap Kejuaraan Dunia di Pattaya, Thailand. Dengan level turnamen gold, seluruh lifter harus bisa memaksimalkan angkatan supaya meraih poin sebanyak mungkin.
0 komentar :
Posting Komentar