JAKARTA, JMI -- Ketua Umum LANDAS INDONESIA-KU (Lembaga Aspirasi Nasional Dan Aspirasi Strategis Indonesia-ku) Kaspudin Nor hadiri HUT RI Ke 74 di acara reuni dengan teman-teman masa kecilnya yang diberi nama Reuni Akbar 'We are Bocassa. The Jadulers Of Cossamby, dengan Tema: Kembali..! Kembali Kita Bersama-Sama-sama Lagi.
Acara dilaksanakan dihedungTK (Taman Kanak kanak) Pantai Indah, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara dalam suasana kebersamaan dan dihadiri lebih dari 120 (seratus dua puluh) orang, hadir ketua RW, 13, Kelurahan Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara Iwan Irwansyah Setiawan, kepala Sekolah TK (Taman Kanak2) Pantai Indah, Arifin Alwi dan undangan lainnya.
Ada yang unik dalam kegiatan reuni ini karena di awali dengan dibuatnya grup whatsapp untuk menghimpun warga Kosambi dan teman-teman yang tujuannya untuk mendukung Kaspudin Nor saat ikut seleksi Calon Pimpinan KPK yang di Motori oleh Dhika (Supriyadi) ternyata dengan bertambahnya anggota wa hikmahnya timbul ide untuk membuat reuni khusus teman-teman jaman dulu sehingga dibentuk panitia dan disepakati Dhika sebagai ketua panitia dengan dibantu oleh, Heru, Yosie, UPI,, Kesih, Iphank, Ophan, Iphink, Richo, Fany, Jefry, Boy, Otoy, Heru sebagai Dewan pengarah Kaspudin Nor, Royco, Imonk
Acara reuni yang diselenggarakan tanggal 17 Agustus 2019 oleh Panitia dengan pertimbangan sekaligus untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 74 dengan harapan semangat kemerdekaan dapat menimbulkan kenangan kegembiraan dari anak- anak kampung Kosambi seperti jaman masa kecil dulu yang setiap tanggal 17 Agustus memperingati HUT RI bersama warga kampung Kosambi dengan kreativitas pesta panggung dan karnaval serta lomba seni dan olah raga jaman dulu perayaan HUT RI dan perayaan hari-hari besar membaur orang tua, anak- anak dan remaja bersama-sama merayakannya dan kali ini momen tersebut di angkat dan di kemas oleh panitia untuk mengumpulkan rekan-rekan remaja jaman tahun 85-an yang tinggal dikampung kosambi dan kini bukan lagi remaja bahkan sudah banyak yang punya cucu dan pindah tempat tinggal bahkan ada yang di luar jakarta seperti, Bandung, Bogor, Bekasi, Kerawang, Serpong, Bali dan daerah lainnya
Pengambilan nama Bocassa yang jaman dulu nama tersebut sedang ngetren sehingga oleh remaja kosambi dipakai nama singkatan yang artinya Bocah Cossamby ada juga yang mengartikan nama Bocah Cossamby Sadar dan ada juga yang mengartikan nama lain dan semua itu masing-masing remaja Kosambi punya arti tersendiri kata Boy alias Royco Wangke penggagas dari nama Bocassa namun semua itu memiliki keinginan yang baik bahwa anak-anak remaja Kosambi sadar untuk tidak melakukan hal- hal yang negatif dan melangkah lebih baik.
Kehadiran Kaspudin Nor Ketua umum Landas Indonesiaku (Lembaga Aspirasi Nasional Dan Analisis Strategis Indonesiaku) tokoh nasional yang di kenal sebagian orang di juluki Sang Satria Piningit, Karena kiprah dan perjuangannya dalam penegakan hukum, keadilan dan pemberantasan korupsi, sosok yang santun, bersih, tegas sederhana dan merakyat saat ini sebagai pengawas para advokat di seluruh Indonesia DPN PERADI dan pengajar serta korektor hasil ujian bagi calon para advokat, kehadirannya di acara tersebut atas nama pribadi karena Kaspudin Nor sejak kecil dan remaja tinggal di kampung Kosambi tentu punya kenangan tersendiri. "Menurut Kaspudin Nor" yang juga seorang dosen nasional berpangkat Lektor di salah satu Universitas di Jakarta saat ditemui oleh media mengatakan bahwa nama Kosambi menurut yang diketahuinya adalah diambil dari nama pohon Kosambi yang saat Kaspudin Nor masih kecil pohon Kosambi itu sudah tumbuh besar dan kokoh hingga tidak bisa dipeluk oleh 3 (tiga) orang dewasa dan oleh penduduk setempat pohon Kosambi di pakai namanya sebagai nama kampung Kosambi.
Selain nama Kosambi dipakai untuk nama kampung, nama kosambi juga dijadikan lambang kebanggaan yang oleh rekan- rekan kecil Kaspudin Nor dipakai untuk nama club sepak bola bernama "PERSEKO" (Persatuan Sepak Bola Kosambi) dan uniknya dalam setiap pertandingan selalu meraih juara 1 (satu) dan boleh dibilang club sepak bola yang disegani dalam setiap pertandingan oleh lawan tanding dan salah satu pemainnya adalah Kaspudin Nor sebagai penjaga gawang yang handal dan sulit lawan menggolkan gawangnya, akan tetapi club sepak bola tersebut tidak dapat berlanjut karena pemainnya setelah dewasa, mempunyai kesibukan masing-masing dan juga tidak lagi tersedianya tanah lapang tempat bermain bola.
Kehadiran Kaspudin Nor Ketua umum Landas Indonesiaku (Lembaga Aspirasi Nasional Dan Analisis Strategis Indonesiaku) tokoh nasional yang di kenal sebagian orang di juluki Sang Satria Piningit, Karena kiprah dan perjuangannya dalam penegakan hukum, keadilan dan pemberantasan korupsi, sosok yang santun, bersih, tegas sederhana dan merakyat saat ini sebagai pengawas para advokat di seluruh Indonesia DPN PERADI dan pengajar serta korektor hasil ujian bagi calon para advokat, kehadirannya di acara tersebut atas nama pribadi karena Kaspudin Nor sejak kecil dan remaja tinggal di kampung Kosambi tentu punya kenangan tersendiri. "Menurut Kaspudin Nor" yang juga seorang dosen nasional berpangkat Lektor di salah satu Universitas di Jakarta saat ditemui oleh media mengatakan bahwa nama Kosambi menurut yang diketahuinya adalah diambil dari nama pohon Kosambi yang saat Kaspudin Nor masih kecil pohon Kosambi itu sudah tumbuh besar dan kokoh hingga tidak bisa dipeluk oleh 3 (tiga) orang dewasa dan oleh penduduk setempat pohon Kosambi di pakai namanya sebagai nama kampung Kosambi.
Selain nama Kosambi dipakai untuk nama kampung, nama kosambi juga dijadikan lambang kebanggaan yang oleh rekan- rekan kecil Kaspudin Nor dipakai untuk nama club sepak bola bernama "PERSEKO" (Persatuan Sepak Bola Kosambi) dan uniknya dalam setiap pertandingan selalu meraih juara 1 (satu) dan boleh dibilang club sepak bola yang disegani dalam setiap pertandingan oleh lawan tanding dan salah satu pemainnya adalah Kaspudin Nor sebagai penjaga gawang yang handal dan sulit lawan menggolkan gawangnya, akan tetapi club sepak bola tersebut tidak dapat berlanjut karena pemainnya setelah dewasa, mempunyai kesibukan masing-masing dan juga tidak lagi tersedianya tanah lapang tempat bermain bola.
Selain itu kampung Kosambi dalam perjalanannya menjadi tidak begitu terkenal lagi ketika nama wilayah kampung Kosambi berubah menjadi nama jalan Kalibaru Timur dan Kalibaru Barat demikian penjelasan Kaspudin Nor sosok tokoh nasional yang lahir dari Tanjung Priuk Jakarta Utara yang juga pernah ikut calon gubernur DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno pada konvensi yang dilaksanakan oleh PDI Perjuangan tahun 2018 dan oleh Gerakan Demokrasi Rakyat diusung sebagai Capres dan Cawapres alternatif non partai untuk tahun 2019-2024 dan ketika ditanya oleh media jika dirinya menjadi pemimpin Jakarta dan pemimpin negeri ini apakah kampung Kosambi akan menjadi perhatian "ya pasti dong kampung Kosambi bukan cuma kenangan saya tapi juga kampung Kosambi berada di pinggiran Jakarta yang wilayah dan warganya masih butuh perhatian dan edukasi serta wilayahnya dekat pesisir pantai tentu sangat menarik dan perlu pembenahan lebih baik lagi" begitu tegas Kaspudin Nor yang diam-diam ternyata punya konsep dalam membangun negeri dan bangsa Indonesia yang menurut Kaspudin Nor belum di lakukan oleh pemimpin saat ini
Perayaan reuni tanggal 17 Agustus 2019 sekaligus merayakan HUT RI ini baru yang pertama kali diadakan dan diharapkan dapat mengenang kembali suasana dimasa kecil dan remaja kosambi dahulu setelah kurun waktu yang lama, suatu hal yang luar biasa dapat terwujud dan dihadiri oleh banyak rekan di masa kecil dan remaja dahulu baik yang masih tinggal wilayah Kosambi maupun oleh rekan-rekan yang sudah pindah tempat dan bahkan sudah tinggal diluar daerah seperti Bali, Bandung, Bogor, Serpong, Bekasi, Kerawang dan daerah lainnya, adapun jumlah peserta yang hadir saat itu diperkirakan lebih dari 120 orang , diantara nampak yang hadir dari luar daerah dan diliput media selain Kaspidin Not ada diantaranya, Wawan, Vera Siagian, Herman Garibaldi, Imonk, Dayat, ,Zaldi, sumiyati, Edi dan Asep dan beserta keluarganya serta banyak lagi rekan lainnya sedangkan rekan yang hadir dan masih tinggal di Kosambi diantaranya selain nama panitia yaitu Jayadi, Dhika, Boy, Awang, Sinaga, Eli Kusumawati, Hajah Beti, Towo, Enang, Johan, Atin', Dewi,, Dian Rijal, Azis, Puji, Teddy, Eny,, Umbul Brahmana, Niar dan banyak lagi yang lainnya dan belum tercatat jurnalis
Dalam acara hiburan panitia dengan apik mengatur acara yang di isi dengan hiburan musik dan kreasi reuni mengambil tema: "Kembali, Kembali, Kembali Kita Bersama- sama lagi" suatu kerinduan dimana saat itu seperti dahaga ingin mengenang kembali masa lalu begitu indahnya sambil duduk bermain gitar dan menyanyikan lagu kenangan yang hits dijaman dulu.
Acara di kemas dalam rangka kebersamaan dan kekeluargaan di isi dengan kesan dan pesan juga hiburan musik yang semua itu adalah karya dan prakarsa kebersamaan dari rekan-rekan dengan iringin musik band "The Revival Jakarta Band" Pimpinan Yosie Halim, ada organ tunggal dari group musik "Heru Kelana Nada" Pimpinan Neng Anjarwati dan juga rekan Herman Gribaldi dengan kelompok musiknya yang kompak terdiri dari Heru, Jefry, Ophan dan Wempy dan ada juga Dian Rijal yang telah mendapat jodoh Dewi anak Kosambi turut meneriakkan acara bernyanyi dan berdendang bersama. Kemudian acara pembagian hadiah yang dikemas dengan permainan tebak ringan dengan tebakan "Siapa nama ibunda Kaspudin Nor" serentak yang hadir menjawab "Ibu Rum" panggilan hari harinya, tetapi ada 2 (dua) orang yang benar menjawab 'ARUMSARI" , yaitu Mamat dan Iphank acara ini cukup menarik
Acara yang dipandu dengan pembawa acara Ophan dan Nani dimulai dan ditutup dengan pembacaan doa oleh rekan Ahmad Kosasih, di lanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Hari Merdeka ( 17 Agustus) dipandu oleh Yosie, sambutan dan pesan kesan oleh perwakilan rekan yang dalam sambutan, kesan pesan beberapa diminta tampil diantaranya ketua panitia Dhika, ketua RW 013, Iwan juga pesan kesan Teddy anak kosambi yang lebih senior usianya dan akrab dipanggil Ka Teddy yang datang bersama istrinya Eenny, juga Imonk alias Ilham yang juga menjabat di departeman agama, serta Kaspudin Nor semuanya menceritakan kenangan masa lalu yang indah dan lucu.
Dalam menyampaikan pesan dan kesan yang singkat Kaspudin Nor yang pernah sebagai komisioner Komisi Kejaksaan RI mengambil intisari dari momentum acara reunian akbar tersebut yang bertepatan dengan umat islam telah menjalan ibadah dan berkorban yaitu bulan penuh hikmah dari sebuah ketaqwaan manusia, yang diberi contoh oleh Nabi Ibrahim dan Ismail As kepada Tuhannya dan juga acara reuni akbar bertepatan dengan tanggal 17 Agustus hari kemerdekaan RI yang menurut Kaspudin Nor adalah bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia atas rahmat Allah dan perjuangan serta pengorbanan para pejuang bangsa maka Indonesia merdeka, demikian juga acara reuni Akbar yang di sebut "the Jadulers of Bocassa yang dapat di artikan anak Kosambi jaman dulu sadar yang mempunyai arti tersendiri dengan semangat kemerdekaan kita tingkatkan tali silahturahmi sebagai bentuk ibadah kepada Allah, Pesan Kaspudin Nor yang juga pengurus MUI Pusat (Majelis Ulama Indonesia) komisi Hukum dan Perundang- Undangan.




0 komentar :
Posting Komentar