![]() |
Pemerintah Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan |
KUNINGAN, JMI -- Desa Margabakti Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan, seminggu kebelakang ini menjadi terkenal di medsos dan media elektronik karna viralnya bocah Jodi yang dimandikan oleh salah seorang guru SD Margabakti ketika mau masuk kelas serta dipakaikan pakaian seragam pemberian pihak sekolah.
Sabtu (10/9/2019), Awak JMI dan Inti Jaya mencoba mengkonfirmasi ke SDN Margabakti melalui Bpk Elo wali kelas 2 yang menuturkan bahwa,
“Ini semua berawal dari empati serta kepedulian Kepsek dan guru guru di SDN Margabakti yang melihat Jodi sering main di lingkungan sekolah. Untuk itu kami (Pihak Sekolah) berniat mendatangi keluarga Jodi dalam hal ini kami menugasi Bpk Sudri S.pd untuk meminta pihak keluarga agar segera mendaftarkan jodi ke sekolah.
Lanjutnya, “Tetapi sampai 1 Minggu pihak keluarga Jodi tidak ada yang datang, yaa sudah Jodi kami yang menangani dengan Ibu Atun yang memandikan dan memakaikan seragam sekolah setiap mau masuk kelas dan kami tidak ada niatan untuk memviralkan, tetapi berawal dari sms Ibu Atun ke teman nya guna meminta bantuan untuk Jodi, kok tau tau viral di medsos,” Ujar nya.
![]() |
Kepala Desa Margabakti, Bpk. Nono Mulyono dan Jodi (Foto:Rohiyatun/Tribunnews) |
Menengar hal itu awak JMI dan Inti Jaya mencoba mengkonfirmasi ke Pemdes Margabakti selaku pembina wilayah masyarakat Margabakti. Kepala Desa Bpk. Nono Mulyono diruang kerjanya menjelaskan bahwa,
"Kami selaku Pemdes diketahui sudah membantu keluarga besar Jodi sejak dari dulu, yakni dengan membangun rumahnya dari Program Rutilah dan membantu ekonomi keluarganya, bahkan sebelum viral nya Jodi ada warga kami yang mengurus sehari harinya Jodi yakni Bpk Jaja Subagja selaku Bihi di Pemdes Margabakti.
Jadi kami Pemdes Margabakti merasa di permalukan oleh pihak sekolah SDN Margabakti, kok tidak ada koordinasi dahulu dengan kami Pemdes Margabakti selaku pengayom masyarakat, tau tau diviralkan saja, apa si maunya pihak sekolah ?
Padahal jarak desa dan sekolah masih selingkungan, ya mbo koordinasi. Jangankan 1 Jodi, 200 Jodi pun akan kami urus, karna itu tanggung jawab kami dalam hal kesejahteraan sosial dan pendidikan. Jangankan kami Pemdes, Pihak Pemda dan Dinas Pendidikan juga mungkin tersinggung dengan sikap sekolah yang memviralkan jodi.
Dalam hal ini apa mau dan tujuan Kepsek dan Ibu Atun saya nggak tau, serta masyarakat Margabakti ikut tidak terima dengan sikap sekolah yang memviralkan Jodi, jadi intinya kami Pemdes Margabakti sudah membantu keluarga Jodi dari dulu hingga sekarang dan kami akan terus membina keluarga Jodi meskipun secara psikologi keluarga Jodi keganjilan tapi mereka juga warga kami yang harus di layani, di ayomi, dan di lindungi secara baik.
Lebih lanjut, Kepala Desa Bpk. Nono Mulyono menambahkan bahwa, “Intinya kami pihak Pemdes Margabakti dan masyarakat Margabakti merasa dirugikan oleh pihak sekolah dalam hal ini Kepsek Bpk H.Edi yang tidak berkoordinasi dahulu dengan pihak Pemdes terkait Jodi, dan kami pun merasa di rugikan oleh pihak media media yang hanya mengangkat penderitaan Jodi dan kebaikan pihak sekolah dalam hal ini Ibu Atun tanpa konfirmasi ke pihak Pemdes selaku pengayom, pembina masyarakat desa Margabakti.
Padahal kami lebih tau akan kehidupan keluarga jodi yang sebenarnya, intinya berita berita selama ini harusnya konfirmasi ke pihak Pemdes agar seimbang, jangan ini kesan nya kaya pihak Pemdes tidak memperhatikan warganya, padahal kami sudah berusaha, berjuang, dan bekerja demi kesejahteraan warga dan membangun desa Margabakti agar setara dengan Desa Desa yang ada di Kabupaten Kuningan baik pembangunan infrastruktur maupun pelayanan terhadap masyarakat,” Pungkas Kades.
UUS (BOY)/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar