WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Jelang Pelantikan Presiden, Polisi Cegah Pergerakan Massa

Ilustrasi pihak keamanan dari kepolisian dan TNI. (Antara//Aprillio Akbar)
PURWAKARTA, JMI -- Kepolisian daerah menyiagakan personel untuk menjaga kondusivitas keamanan menjelang prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 pada Ahad (20/10). Selain menjaga berbagai objek vital, personel kepolisian juga berpatroli untuk mencegah pergerakan massa ke Jakarta.

Polres Purwakarta, misalnya, menyiagakan 510 personel dari tim gabungan untuk melakukan pengamanan. Polres Purwakarta juga menyiapkan penyekatan guna mengantisipasi rombongan massa yang hendak ke Jakarta.

Kapolres Purwakarta AKBP Matrius mengatakan, penyekatan dilakukan di pintu masuk dan keluar Purwakarta. Penyekatan dilakukan demi menjaga kondusivitas menjelang pelantikan. “Penyekatan dilakukan bila terdeteksi ada massa skala besar, tapi sampai saat ini masih landai,” kata Matrius di Purwakarta, Jumat (18/10).

Dia mengatakan, personel perlu disiagakan di titik masuk dan keluar Purwakarta demi mengantisipasi potensi kerawanan. Selain itu, ada beberapa titik yang juga menjadi fokus pengamanan hingga prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden selesai dihelat.

Para personel dari tim gabungan, menurut dia, akan ditempatkan di gedung DPRD Kabupaten Purwakarta yang selama ini menjadi pusat aksi unjuk rasa. Kemudian, tim juga disiagakan di pusat-pusat keramaian dan objek vital.

Dia mengklaim, tak ada pergerakan signifikan dari massa yang bukan pendukung Joko Widodo-KH Ma'ruf. "Namun, kita tetap siagakan personel di berbagai titik," ujar dia.

Matrius mengatakan, kepolisian di seluruh wilayah di Indonesia juga melakukan pengamanan serupa. Bahkan, kepolisian sudah mendeteksi potensi kerawanan dengan menangkap pihak-pihak yang diduga akan melakukan aksi terorisme pada hari pelantikan.

“Para pelaku yang mempersiapkan diri melakukan kegiatan terorisme sudah ditangkap. Namun, itu tidak membuat kita lengah. Kita lebih hati-hati karena fokus ke Jakarta bukan berarti semua lalai mengabaikan wilayahnya. Kami yakin TNI Polri siap mengamankan itu,” tuturnya.

Matrius menyebutkan, 510 personel gabungan yang disiagakan terdiri atas anggota Polri yang jumlahnya sebanyak 420 personel ditambah 30 anggota TNI. Jumlah ini ditambah bantuan dari Pemkab Purwakarta, yakni 30 personel Satpol PP dan 30 petugas Dishub Kabupaten Purwakarta.

Kepolisian bekerja sama dengan Dinas Perhubungan juga melakukan patroli di sejumlah terminal, salah satunya di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Patroli dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan ada penumpang gelap dari luar kota yang berencana mengganggu kelancaran pelantikan presiden dan wakil presiden.

Kepala Terminal Kalideres Jakarta Barat Revi Zulkarnaen mengatakan, semua penumpang yang berasal dari luar kota menjalani pemeriksaan dari petugas Dinas Perhubungan dan Polsek Kalideres.

"Antisipasi persiapan pelantikan presiden pada 20 Oktober, kita memastikan keamanan di Terminal Kalideres tetap stabil, memeriksa penumpang yang tiba dari luar kota, juga penumpang di terminal biar merasa aman," ujar Revi.

Satu per satu penumpang yang turun dari bus diperiksa serta ditanyai identitasnya oleh petugas gabungan. Petugas gabungan memeriksa kelengkapan administrasi berupa identitas dan lainnya serta barang bawaan penumpang yang berpotensi mengganggu kelancaran pelantikan presiden.

Pemeriksaan tersebut akan dilakukan hingga Sabtu (20/10). Hingga kemarin, tidak ditemukan adanya penumpang gelap. "Sampai saat ini pemeriksaan yang dilakukan tidak ditemukan hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka ada yang ingin bekerja, ada yang mengunjungi keluarganya di Jakarta," ujar dia.

Di Jawa Timur, polda setempat menyiagakan 1.700 personel untuk melakukan pengamanan. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan mengungkapkan, ribuan personel tersebut merupakan gabungan dari TNI dan Polri di Jatim. Khusus dari Polda Jatim, menurut Luki, ada sekitar 800 personel yang diterjunkan untuk pengamanan.

Luki menjelaskan, personel gabungan tersebut nantinya akan aktif melakukan operasi demi menghindari gangguan-gangguan yang dirasa bisa mengganggu jalannya pelantikan. Luki mengaku, kegiatan pengamanan sudah dijalankan dalam sepekan terakhir. Namun, menjelang pelantikan akan lebih diintensifkan.

"Langsung di sini kita melakukan patroli bersama. Sebenarnya, sudah sepekan ini. Kegiatan-kegiatannya, bentuknya bukan hanya di Polda, tapi di Polres-Polres dengan TNI dari tingkat Kodim sampai Korem," ujar Luki seusai menggelar apel kesiapan pasukan di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (18/10).

Saat ditanya apakah ada daerah yang menjadi perhatian khusus menjelang pelantikan presiden, Luki menyatakan, setiap kabupaten/kota di Jatim sama. Artinya, tidak ada daerah yang menjadi prioritas untuk pengamanan tersebut.

Luki mengingatkan, walaupun acara pelantikan dilangsungkan di Jakarta, peran serta TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat Jawa Timur tetap penting untuk menjaga keamanan nasional. Polda Jatim, menurut dia, tidak akan melarang kelompok-kelompok yang ingin melakukan syukuran atas diselenggarakannya pelantikan presiden. Namun, dia menyarankan agar syukuran yang digelar sebaiknya disalurkan dalam bentuk doa bersama.

RPB/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Di Duga Dana Bos Reguler SD N Bunder 3 THN 2022 Tahab 1,2 Di Manipulasi

Tangerang, JMI - Kepala Sekolah SD N III BUNDER tahun 2022 kepala sekolah nya Didi Suhandi , memiliki jumlah siswa/l sekitar 335...