WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Berpelukan, Surya Paloh-Jokowi Tepis Koalisi Tidak Solid

Jokowi dan Surya Paloh Berpelukan.
JAKARTA, JMI -- Penutupan kongres II sekaligus perayaan HUT ke-8 Partai Nasdem tadi malam menjadi ajang bagi koalisi pemerintah untuk membantah isu keretakan. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo sama-sama menegaskan bahwa hubungan dalam koalisi tetap solid.

Paloh mengungkapkan, sesuai dengan kesimpulan kongres, partainya tetap mendukung pemerintahan Jokowi.

”Ingin saya peluk lebih erat, tapi saya tidak bisa,” ucap Paloh yang disambut riuh kader Nasdem yang memenuhi JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Pernyataan Paloh itu membalas sindiran Jokowi saat perayaan ulang tahun Partai Golkar di Hotel Sultan, 6 November lalu. Saat itu Jokowi menyebut wajah Paloh terlihat lebih cerah setelah pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman pada 30 Oktober. Jokowi juga menyatakan tidak pernah dipeluk seperti Paloh memeluk Sohibul.

Selain itu, dugaan ketidakharmonisan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ditepis Paloh. Dia menegaskan rasa sayangnya kepada Megawati. ”Ini penting sekali. Ketika Mbak Mega tidak salami saya, rusak semuanya,” tutur Paloh, merujuk pada kejadian Mega tidak menyalami dirinya saat menghadiri pelantikan anggota DPR.

”Hasilnya, Mbak Mega ternyata tidak sengaja,” imbuh dia, disambut tepuk tangan dan teriakan kader Nasdem.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan sambutan saat Perayaan Ulang Tahun ke-8 Partai nasdem di JIExpo, Jakarta, Senin (11/11/2019). Acara tersebut sekaligus penutupan Kongres ke-II Partai Nasdem. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gayung bersambut. Jokowi pun menuturkan bahwa yang disampaikan Paloh benar. Soal rangkulan antara Paloh dan Sohibul, papar Jokowi, hanya soal kecemburuan. Sebab, dia tidak pernah dirangkul seerat itu. ”Setelah sambutan, saya akan peluk lebih erat daripada beliau memeluk Pak Sohibul Iman,” katanya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, tidak ada yang salah dalam rangkulan itu. Terlebih jika niatnya untuk komitmen kenegaraan dan kebangsaan. Begitu pula jika diniatkan untuk persatuan dan kesatuan.

Menurut Jokowi, tidak perlu ada kecurigaan. ”Jadi, kalau ada yang menyatakan koalisi ini tidak rukun, itu salah besar,” tegasnya.

Dia meminta hal yang kecil tidak perlu dibesar-besarkan. Setelah turun dari panggung, Jokowi pun membuktikan ucapannya dengan memeluk erat Paloh.

Selain presiden, Wakil Presiden Ma’ruf Amin hadir dalam perayaan HUT Nasdem tadi malam. Ada juga Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Wapres Ke-12 RI Jusuf Kalla. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan petinggi partai politik juga hadir.

Dalam kongres II yang berakhir kemarin, Paloh kembali terpilih sebagai ketua umum. Dia juga menunjuk Johnny G. Plate sebagai Sekjen. Forum tertinggi partai itu menghasilkan enam resolusi. Salah satunya, konvensi untuk calon presiden 2024.

Paloh membantah bahwa partainya berpihak kepada salah satu tokoh untuk kepemimpinan nasional berikutnya pada 2024. Baik itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, maupun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. ”Itu salah besar. Kader Nasdem juga belum tentu,” katanya. Nasdem akan memutuskan hal itu dengan melaksanakan konvensi capres 2024 dua tahun sebelum pemilu.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Kejari Subang Tetapkan Direktur PT.KBMP Sebagai Tersangka Kasus korupsi Proyek IBS RSUD Subang

Subang, JMI – Kejaksaan Negeri  (Kejari) Subang Resmi Tetapkan Suherman (S), Direktur PT Karya Bangun Mandiri Persada sebagai tersangka kasu...