JAKARTA, JMI -- Perempuan berperan penting dalam menjaga kesehatan keluarga terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan bahwa peran penting perempuan sebagai manajer dalam keluarga, menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk memerangi Covid-19.
Lebih lanjut, Menteri Bintang mengajak berbagai pihak, khususnya dunia usaha untuk mendukung peran perempuan dalam menjaga kesehatan keluarga.
“Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat berperan sangat kuat dalam menekan penyebaran Covid-19. Perempuan sebagai manajer keluarga berperan sangat penting untuk mengingatkan anggota keluarga lainnya dalam mencegah penularan Covid-19. Selain itu, perempuan juga berperan penting dalam mengatur siklus keuangan keluarga; mengampanyekan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan); memperkuat ekonomi keluarga, serta membangun kualitas keluarga dengan menanamkan nilai-nilai dalam keluarga,” ungkap Menteri Bintang dalam acara webinar ‘Peran Penggunaan Herbal dalam Menjaga Imunitas Keluarga di Masa Pandemi’ yang dilaksanakan bersama Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia, di Jakarta, Kamis (3/12/2020).
Selain menimbulkan masalah di sisi kesehatan, pandemi Covid-19 juga berdampak pada bidang ekonomi, dimana pelaku usaha yang menggunakan mekanisme offline mengalami penurunan omset cukup drastis dari 52,3% menjadi 28,9%. Sedangkan untuk pelaku usaha mekanisme online masih dapat bertahan bahkan mengalami peningkatan omset sangat pesat dari 4,7% menjadi 28,9% (Survei Markplus).
Adapun peran Kemen PPPA dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan dalam kewirausahaan, khususnya di masa pandemi ini, yaitu melakukan sinergi bersama berbagai pihak, seperti dunia usaha untuk memberikan pendampingan, peningkatan kapasitas berupa pelatihan, pengembangan usaha dan pemasaran produk terutama pada model-model program industri rumahan (IR) yang saat ini mencakup 3.764 pelaku usaha di 46 Desa/Kelurahan, 21 Kabupaten/Kota, dan 16 Provinsi.
“Tuntutan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari turut memaksa masyarakat melakukan aktivitas di luar rumah, seperti bekerja. Jika tidak hati-hati dan mematuhi protokol kesehatan dengan baik, maka bisa menjadi ancaman bagi keluarga karena berpotensi menjadi carrier yang dapat menularkan Covid-19 pada anggota keluarga lainnya. Belum lagi jika ada anggota keluarga yang sakit dan harus diberikan perawatan, hal ini berpotensi besar menimbulkan kontak langsung dan memperluas penyebaran Covid-19 dalam keluarga,” ujar Menteri Bintang.
Kekhawatiran tersebut diperkuat dengan meningkatnya tren kasus positif Covid-19 yang diantaranya berada dalam klaster keluarga. Hal ini tentunya menimbulkan dampak yang sangat besar, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak, balita, penyandang disabilitas, dan lansia.
Menteri Bintang menegaskan dibutuhkan mekanisme khusus dalam mencegah penyebaran Covid-19 di dalam keluarga. Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kepada Kemen PPPA untuk melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan wabah Covid-19 dalam Klaster Keluarga pada 24 September 2020, Kemen PPPA bersama Kementerian Kesehatan dan BNPB menyusun Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait Protokol Kesehatan Keluarga.
Selain mengesahkan dan menyosialisasikan protokol kesehatan keluarga, Kemen PPPA juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan maupun penanganan Covid-19, diantaranya yaitu menginisiasi Gerakan Bersama Jaga Keluarga Kita (Gerakan Berjarak); memberikan Pemenuhan Kebutuhan Spesifik Perempuan dan Anak dengan melibatkan Dunia Usaha; menyusun Protokol dan Pedoman Perlindungan Perempuan dan Anak dari kekerasan pada masa Pandemi; memperkuat jaringan bersama Forum Anak sebagai pelopor dan pelapor; memperkuat jejaring layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA); serta menyediakan Layanan Psikologi Sehat Jiwa (SEJIWA) yang diinisiasi Kantor Staf Presiden.
Menteri Bintang menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam menurunkan angka infeksi Covid-19 di Indonesia. Salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat dan tetap memperhatikan protokol kesehatan demi menjaga kesehatan diri beserta keluarga.
“Selaku Menteri PPPA, saya mengajak seluruh masyarakat untuk saling memberikan edukasi dan sosialisasi yang tepat terkait Protokol Kesehatan Keluarga. Apresiasi saya sampaikan kepada PT. Mustika Ratu yang telah melakukan kerja nyata untuk membantu pemerintah dalam menyosialisasikan pelaksanaan Protokol Kesehatan Keluarga dan mendukung pemberdayaan perempuan di Indonesia,” tambah Menteri Bintang.
Pada acara ini, Direktur Pengembangan Bisnis dan Inovasi PT. Mustika Ratu, Kusuma Ida Anjani mengungkapkan sebagai mitra pemerintah, Mustika Ratu terus berupaya meningkatkan kesehatan keluarga dengan menghadirkan berbagai produk kesehatan mulai dari hand sanitizer hingga suplemen jamu herbal untuk menjaga imunitas tubuh dari ancaman virus.
“Produk ini hadir juga sebagai upaya membantu perekonomian pengusaha lokal termasuk petani, mengingat 70% tanaman herbal dunia berada di Indonesia. Dari segi harga, produk suplemen jamu ini juga terjangkau, sehingga bisa dikonsumsi oleh seluruh kalangan masyarakat khususnya para Ibu untuk dikonsumsi keluarganya sehari-hari,” terang Kusuma.
Di samping itu, Direktur Marketing PT. Mustika Ratu, Yuniastuti K. Putri mengungkapkan bahwa Mustika Ratu turut berkomitmen mendukung pemerintah dalam menciptakan imun yang kuat, Indonesia sehat, dengan membagikan suplemen herbal untuk menjaga imun tubuh kepada pihak yang membutuhkan.
“Kami juga menyadari pentingnya peran Ibu dalam menopang perekonomian keluarga,” tutur Yuniastuti.
Faisal 6444/Red/JMI
0 komentar :
Posting Komentar