JAKARTA, JMI -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyampaikan bahwa kenaikan kasus COVID-19 di tengah pandemi merupakan hal wajar selama terkendali. "Jadi kita sikapi saja sebagai bagian kita waspada karena kita masih masa pandemi walaupun pandeminya terkontrol, yang penting tidak terjadi lonjakan yang buruk," ujar Syahril dalam bincang-bincang bertema "Perkembangan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia" yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (13/6/2022).
Oleh
karena itu, ia mengharapkan penggunaan masker di masyarakat menjadi budaya
sebagai hidup sehat sekaligus mencegah penularan COVID-19. "Protokol
kesehatan salah satunya adalah memakai masker itu harus dijadikan budaya kita hidup
sehat, kapan kita harus pakai dan kapan kita harus lepas, itu ada di kita dalam
hal pengendaliannya," katanya.
Menurutnya,
disiplin protokol kesehatan merupakan suatu kebutuhan. Apalagi saat ini masih
di tengah masa pandemi. "Karena ini kebutuhan kita, dan pilihan kita maka
kita upayakan agar kita tetap sehat, selalu sehat dengan cara PHBS (perilaku
hidup bersih dan sehat). Jadi pakai masker ini adalah bagian dari perilaku
hidup bersih dan sehat," pungkasnya.
Dengan
menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) yang baik, lanjutnya, maka
masyarakat dapat terhindar dari penyakit menular lainnya, tidak hanya COVID-19.
"Saat ini masih ada penyakit menular lainnya seperti TBC, Hepatitis
misterius yang saat ini terjadi. Dengan PHBS kita juga bisa menghindar polusi.
Intinya adalah masker itu melindungi kita dan melindungi sekitar kita,"
ucapnya.
Dalam
kesempatan sama, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro
menambahkan meski Indonesia sudah siap masuk ke dalam fase endemi, namun
kebijakan pelonggaran penggunaan masker di ruang publik di tempat terbuka harus
disikapi masyarakat dengan cara yang bijak.
"Meskipun
sekarang terkontrol tapi situasi status pandemi belum dicabut. Kita pun tidak
bisa mengartikan bahwa dengan adanya pelonggaran kebijakan itu kita
menganggapnya disarankan," katanya.
Oleh
karena itu, lanjut dia, masyarakat diharapkan dapat menilai risiko jika ingin
melakukan kegiatan di tengah masyarakat.
Sumber : Republika.
Editor : Gofario Agusthia
0 komentar :
Posting Komentar