WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Bagaimana Nasib Para Planet Bila Matahari Mati ?

Ilustrasi Gambar

JAKARTA, JMI
 -- 

Sebuah sistem planet seperti tata surya memiliki sebuah bintang atau Matahari yang menjadi induk atau pusat sistem planet tersebut. Ketika bintang ini mati, planet-planet yang berada di sekitarnya akan mulai dikoyak dan dimakan oleh bintang tersebut.

Fenomena memakan planet ini tidak sepenuhnya asing untuk bintang katai putih, fase bintang saat berada di ujung masa hidupnya.

Dilansir dari Science Alert, sebuah bintang bernama G238-44 disebut sebagai sebuah pelahap. Untuk pertama kalinya, para astronom melihat salah satu dari bintang-bintang ini menelan materi bagian dalam dan luar sistem planetnya pada saat bersamaan, bahkan dalam jangkauan yang paling jauh.

Meski demikian, planet yang mengitari sebuah bintang tampaknya akan cukup sulit dilahap oleh bintang katai putih seperti yang dilakukan G238-44.

Di atmosfer G238-44, para astronom mendeteksi jejak unsur-unsur yang menunjukkan bintang ini baru saja mengumpulkan material metalik dan berbatu, seperti asteroid yang ada di bagian dalam tata surya, serta material sedingin es seperti benda beku yang dapat ditemukan di atmosfer Sabuk Kuiper bagian luar Tata Surya.

"Kami belum pernah melihat kedua jenis material ini menyatu menjadi katai putih pada saat yang bersamaan," kata fisikawan dan astronom Ted Johnson dari University of California Los Angeles.

"Dengan mempelajari katai putih ini, kami berharap mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sistem planet yang masih utuh," tambahnya

Dilansir Techno Blender, katai putih adalah fase yang terjadi ketika bintang biasa hingga yang berukuran delapan kali massa Matahari mencapai akhir hidupnya.

Fase ini terjadi ketika bintang kehabisan bahan untuk melakukan reaksi fusi, ia mengembang hingga ukuran raksasa merah sebelum melepaskan material di bagian luarnya karena tidak mampu diikat inti bintang.

Kemudian yang tersisa hanya bagian inti bintang yang padat yang bersinar terang dengan cahaya dari sisa-sisa energi tersebut.

Dikarenakan sistem planet lain yang terdeteksi hingga saat ini tampaknya sangat berbeda dengan Tata Surya, sehingga menyelidiki isi planet di luar Tata Surya yang dilahap bintang katai putih dapat membantu para ilmuwan menentukan apakah bagian dalam planet ekstrasurya berbeda dengan bagian dalam Tata Surya kita.


Sumber : CNN Indonesia

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Prof H Amran Suadi Optimis Kaspudin Nor Lolos Menjadi Dewas KPK

JAKARTA, JMI – Sebanyak 146 calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan lolos pada seleksi admi...