JAKARTA, JMI -- Menteri BUMN Erick Thohir menitipkan masa depan Indonesia kepada 2.700 pegawai baru BUMN agar dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini mengingat sepertiga ekonomi Indonesia digerakkan oleh BUMN.
"Pemimpin masa depan harus punya visi, misi, dan mental yang sama. Kita (Indonesia) harus bisa berdiri sejajar dengan mereka (bangsa lain)," ujar Erick Thohir saat menghadiri Inaugurasi Rekrutmen Bersama BUMN di Tennis Indoor Stadium Senayan, Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Erick Thohir mengatakan
penggabungan rekrutmen seluruh BUMN secara bersama merupakan program pertama
kali yang bertujuan agar setiap generasi muda penerus BUMN saling mengenal satu
sama lain. Menurutnya, rekrutmen bersama itu juga mendorong transformasi karena
kesuksesan BUMN lahir dari budaya dan karakter setiap individu di dalamnya,
baik pemimpin maupun semua pegawai dari yang muda sampai tua.
"Banyak transformasi gagal karena bisnis model hanya
sekedar blue print. Padahal yang paling penting dalam transformasi adalah
pembangunan karakter manusia," kata Erick.
Lebih lanjut ia menyampaikan fondasi pembangunan karakter AKHLAK
yang sekarang ditanamkan dan diterapkan sejak dini melalui program bela negara
bertujuan supaya pegawai baru BUMN punya kebersamaan, daya juang tinggi, dan
juga mengerti tugas pokok dan fungsi bekerja di BUMN. Ia mengungkapkan bekerja
di perusahaan pelat merah tidak mudah karena harus memastikan BUMN selalu sehat
mengingat kontribusi BUMN adalah sepertiga ekonomi di Indonesia.
"BUMN harus menjadi keseimbangan apabila terjadi
kesenjangan. Kita harus bisa mengintervensi ketika terjadi pasar yang
terdisrupsi, kita harus berani bersaing dengan perusahaan global," tegas
Erick.
Dia berpesan kepada pegawai baru BUMN untuk menjaga
perusahaan-perusahaan pelat merah agar selalu sehat. Jika BUMN sakit,
lanjutnya, BUMN tidak mungkin bisa mengintervensi dan menjaga keseimbangan
perekonomian nasional.
Erick Thohir menitipkan program transformasi BUMN kepada para
pegawai baru BUMN agar tidak terjebak dengan trofi untuk pribadi dan
menjelekkan kepemimpinan sebelumnya. Program yang sudah bagus harus dilanjutkan
dan program yang tidak bagus dihentikan.
"Ini namanya kontinuitas supaya Indonesia atau transformasi
BUMN berkelanjutan siapa pun menterinya, siapa pun direksinya, siapa pun sesmen
dan deputinya," kata Erick.
RPBLK/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar