JAKARTA, JMI -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku tersenyum kecut saat mendengar pernyataan pengacara Brigadir J yang meminta petir yang menyambar CCTV di lokasi penembakan rumah dinas Irjen Ferdy Sambo diperiksa polisi.
Baginya, polemik tentang tewasnya Brigadir J yang
diduga di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif saat ini makin menegangkan
ketika melihat di media massa.
"Polemik di media tentang tragedi tewasnya
Brigadir J menegangkan. Tapi di sela ketegangan, tersungging juga senyum kecut
saat Pengacara Keluarga Birigadir J bilang, "Kemarin katanya CCTV disambar
petir, sekarang bilang CCTV ada. Seharusnya petirnya diperiksa juga".
Logika publik cerdas," kicau Mahfud dalam akun Twitternya @mohmahfudmd,
Rabu (3/8).
Sebagai informasi, pengacara keluarga Brigadir J
Kamaruddin sempat meminta agar bukti dalam rekaman CCTV diuji ketika hadir di
Bareskrim Mabes Polri, Jakarta kemarin.
Ia menilai bukti CCTV perlu diuji karena
sebelumnya sempat dinyatakan tersambar petir dan decordernya sudah diturunkan.
Namun, dia menduga secara tiba-tiba polisi menemukan CCTV tersebut sebagai alat
bukti.
"Maka kalau tiba-tiba CCTV ketemu kembali,
harus dibikin acara dengan petir, kapan petir mengembalikan CCTV itu. Yang
berikutnya kapan orang yang mengambil decordernya itu mengembalikan. Maka yang
mengambil itu harus dijadikan tersangka, yaitu menghilangkan barang bukti atau
menghalang-halangi penyidikan," kata Kamaruddin kemarin.
CNNI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar