WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Pentingnya Literasi Digital untuk Meningkatkan Kualitas Masyarakat dalam Sarana Belajar

GROBOGAN JMI - Yayasan Assalam Kradenan bekerja sama dengan PBNU dan Kemenkominfo melaksanakan kegiatan Literasi Digital di Gedung Serba Guna Assalam, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (16/8/2022).

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf melalui kanal youtube TVNU, berpesan, informasi yang diterima masyarakat haruslah dilakukan pengujian untuk memastikan kebenaran serta faktualitasnya, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif. 

"Informasi itu harus diketahui sanadnya, harus dianalisa dengan baik. Dan yang memahami sanad tentulah para ulama, agar semua menjadi berkah," pesannya.

Kementerian Kominfo melalui Irjen Informatika Samuel Abrijani juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan literasi digital, guna meningkatkan kualitas masyarakat di era digital ini. 

Kegiatan live bertajuk Literasi Digital Sarana Belajar Generasi Z, yang ditayangkan di TVNU tersebut menghadirkan sejumlah nara sumber, diantaranya, LP Ma'arif PBNU Esti Purnawinarni, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Grobogan Mansata Indah Maratona, dan Ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Grobogan Ahmad Muhdlori. 

Koordinator bidang pendidikan Yayasan Assalam Kradenan, Syaidun, menyampaikan bahwa dalam teori generasi yang dikemukakan Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, generasi manusia berdasarkan tahun kelahirannya itu dibagi menjadi lima, yaitu Generasi Baby Boomer lahir 1946-1964, Generasi X yang lahir 1965-1979, Generasi Y yang lahir 1980-1995 yang juga sering disebut generasi millennial, Generasi Z yang lahir 1996-2009 disebut juga iGeneration, atau Generasi Internet. Generasi Alpha, yang lahir dimulai dari tahun 2010. Kelima generasi tersebut memiliki perbedaan pertumbuh kembangan kepribadian. 

 "Agar tidak salah dalam memanfaatkan digital teknologi, maka literasi digital sangat penting bagi masyarakat terutama di kalangan santri saat ini, jangan sampai internet menjadi dampak negatif bagi generasi Z," ulasnya. 
Nara sumber Mansata Indah Maratona mengungkapkan tentang pesan Sayyidina Ali RA, untuk mendidik generasi sesuai zamannya. 

"Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya.  Generasi saat ini tidak bisa lepas dari digital, maka harus berdamai dan adaptif," ucap wanita yang menjabat sebagai anggota Komisi D DPRD dari Fraksi PKB Kabupaten Grobogan tersebut. 

Dia juga mengajak generasi Z untuk memfilter dampak dari dunia digital, termasuk melakukan pemilahan serta adanya pemantauan dari orang tua dan guru dalam mengawal pendidikan akhlak.

"Etika dan adab tidak bisa diajarkan lewat virtual, sehingga perlu pengawasan dan pembelajaran secara langsung,” ujarnya. 

Ketua LP Ma’arif Kabupaten Grobogan, H. Ahmad Muhdlori menuturkan, era digital memudahkan semua pihak di berbagai sektor dapat diakses dengan mudah.

"Seperti pendidikan, bisnis, cari jodoh bahkan ngaji dapat diakses melalui dunia digital, namun, harus check and recheck. Jangan percaya begitu saja terhadap kabar dari media sosial, dipastikan dulu kebenarannya," tegasnya.

Sementara itu, pemateri Ma’arif PBNU diwakili Esti Purnawinarni lebih fokus pada pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan seperti daring, ANBK dan automasi akreditasi.

"Orang tua harus selalu mendampingi dan mengkontrol anaknya secara aktif. Hal itu guna mengcounter dampak negatif teknologi digital saat ini," pungkasnya.

Heru/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

LAPAS KELAS' IIA SUBANG GELAR ACARA PEMBUKAAN KAJIAN ISLAM UNTUK WARGA BINAAN DI MASJID AN-NUR

Subang, JMI - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Subang menggelar acara pembukaan Pondok Kajian Islam di Masjid An-Nur ,dalam kegiatan terseb...