presiden negara chechnya Ramzan Kadrov saat bertemu presiden rusia Vladmir Putin (kompas.com)
JAKARTA, JMI -- Penarikan pasukan Rusia dari bagian-bagian Wilayah
Kharkov Ukraina membuat Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov kecewa.
Dalam pernyataan
terbarunya Kadyrov berjanji untuk membahas situasi tersebut dengan pejabat
tinggi di Moskow jika tidak ada perubahan arah strategis dari konflik yang
sedang berlangsung.
Selama beberapa hari terakhir, militer Rusia
menarik diri dari beberapa lokasi di seluruh wilayah setelah serangan
besar-besaran yang diluncurkan oleh Kiev.
"Kepemimpinannya telah membuat beberapa
kesalahan," kata Kadyrov, seperti dikutip dari RT, Senin
(12/9).
“Kementerian Pertahanan mengklarifikasi
situasinya, karena itu mereka meninggalkan kota Izyum, Kupyansk, Balakleya di
daerah Kharkov. Itu adalah tindakan paksa karena strategi militer untuk (menghindari)
hilangnya nyawa,” kata Kadyrov dalam pesan suara, yang diposting Minggu malam
ke saluran Telegram-nya.
Pemimpin Chechnya kemudian berjanji untuk
mengembalikan semua kota tersebut.
"Orang-orang kami, orang-orang yang secara khusus dilatih untuk pekerjaan
seperti itu, sudah ada di sana," kata Kadyrov.
"Dalam waktu terdekat, kami akan mencapai
(kota pelabuhan barat daya) Odessa dan Anda akan melihat hasil nyata,"
ujarnya.
Penarikan pasukan Rusia dari Wilayah Kharkov telah
dirayakan oleh para pemimpin Ukraina sebagai keberhasilan besar bagi negara itu.
“Hingga saat ini, sebagai bagian dari operasi
aktif sejak awal September, sekitar 2.000 kilometer persegi wilayah kami telah
dibebaskan,” kata Presiden Zelensky dalam pidato video pada Sabtu malam.
Kadyrov sempat mengatakan sedang mempertimbangkan
pengunduran diri dari posisinya setelah 15 tahun, dengan menyatakan bahwa dia
"telah berkuasa terlalu lama.
Pada pertengahan Mei lalu ia juga mulai menyalahkan Presiden Vladimir
Putin karena perang di Ukraina ternyata berlarut-larut.
RMOL/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar