Cilacap, JMI - Pendidikan di Indonesia sebagai sub sistem dari pembangunan nasional dituntut kesiapannya untuk mampu menghadapi tantangan dan berbagai persoalan sebagai akibat adanya arus globalisasi permasalahan, pokok pendidikan di Indonesia meliputi empat hal yaitu permasalahan yang terkait dengan pemerataan pendidikan, mutu pendidikan, efisiensi pendidikan dan relevansi pendidikan.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan pendidikan tersebut, salah satunya melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, yang pada ujungnya nanti adalah peningkatan prestasi belajar siswa.
Sarana prasarana sekolah merupakan salah satu komponen dalam pendidikan,yang juga merupakan permasalahan utama yang dihadapi oleh sekolah. Hal ini disebabkan karena keterbatasan fasilitas sekolah serta kurang adanya manajemen yang baik dari Pengelola, seperti bangunan sekolah yang rusak, media pembelajaran yang kurang memadai, kurangnya perencanaan dalam pengadaan fasilitas sehingga sering terjadi kegiatan pengadaan yang tidak sesuai spesifikasi yang dibutuhkan pengguna, pendistribusian sarana yang tidak merata, kurangnya penjagaan dan pemeliharaan sarana prasarana yang telah dimiliki, dan lain sebagainya.
Bangunan sekolah yang rusak dapat mempengaruhi kualitas pendidikan peserta didiknya karena secara psikologis anak tidak nyaman belajar pada bangunan yang hampir roboh.
Mengingat hal tersebut, Kepala SMAN 1 Dayeuhluhur bersama staf berusaha untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi ruang kelas dan lainnya dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,sehingga kini terlaksana, bantuan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun anggaran 2023 sebesar Rp.1.374.984.000._ serta dilaksanakan secara swakelola oleh Kepala Sekolah dan Panitia Pembangunan Sekolah (P2S).
Dana sebesar tersebut dialokasikan untuk pelaksanaan rehabilitasi 6 ruang kelas Rp.896.328.000.- dan 1 ruang laboratorium kimia Rp.244.09.125.- juga pembangunan Toilet/ Jamban Rp.234.971.750.- tersebut dikatakan Kepala SMA Negeri 1 Dayeuhluhur yang diwakili bidang sarpras Dartam,S.Pd kepada Journal Media Indonesia.
"Sekolah kami mendapat bantuan rehabilitasi ruang kelas dan lab dari dana DAK fisik dengan segi kerusaksaan sedang berat,dan kami pihak sekolah sedang melaksanakan kegiatan," ujarnya.
Dedi Setiawan,S.Sos yang mendampingi Dartam,S.Pd menjelaskan, untuk pelaksanaan rehab kelas dan Laboratorium Kimia secara swakelola tidak ada campurtangan rekanan.
"Kami bersyukur dimana sistem pelaksanaan rehab ruang kelas sekolah secara swakelola melalui P2S, jadi kita kerjakan sesuai koridor yang ada dan kita laksanakan dengan hati-hati,jadi cara kerjanya kita utamakan kualitas, karena mengingat yang akan menikmati gedung ini adalah kepala sekolah, siswa/i dan kita semua, kami utamakan asas manfaatnya,dan kami sebagai panitia pembangunan sudah menyetorkan progres tahap 1 dan mengajukan pencarian tahap 2 kepada dinas”,katanya.
Dedi berharap pencairan tahap 2 jangan sampai telat karena mengingat cuaca sekarang ini sangat mendukung,dan juga ia sangat berterima kasih kepada pemerintah Provinsi yang telah memberikan bantuan rehab ke SMA Negeri 1 Dayeuhluhur.
“Kami keluarga besar SMA Negeri 1 Dayeuhluhur mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemprov semoga bisa dilanjutkan lagi bantuannya untuk ruangan kelas yg masih rusak karena di sekolah ini rawan rayap”, harapnya.
Pewarta: Eko/Jelly
0 komentar :
Posting Komentar