Nana Ruhana |
SUBANG, JMI – Nana Ruhana, ST dilantik menjadi Direktur Bidang Teknik Perumda Air Minum Tirta Rangga Kabupaten Subang Periode 2024-2029.
Pelantikan dilaksanakan oleh Pj Bupati Subang Imron di Kantor Perumda Tirta Rangga Subang, Senin (30/09/2024).
Nana Ruhana menggantikan posisi Dirtek sebelumnya Nindya Nazara yang diberhentikan karena maju di Pemilu Legislatif 2024.
Nana bukan orang baru di Lingkungan Perumda Tirta Rangga Subang. Dia sudah sejak lama berada di balik layar terkait masalah teknis di BUMD Kabupaten Subang tersebut. Terakhir, Nana menjabat Plt Direktur Teknik.
Berada di posisi jajaran direksi terlebih masalah teknik, bukan perkara mudah. Nana harus siap menghadapai keluhan ribuan pelanggann terkait kualitas dan kuantitas air.
Masalah kekeuruhan air dan kelancaran distribusi ke rumah pelanggan, menjadi masalah langganan dihadapi ribuan pelanggan.
Terkait masalah ini, Nana rupanya sudah menyiapkan stratei khusus. Nana mengatakan bisnis Perumda memang dibidang Sistem penyediaan air minum (SPAM). Sehingga harus memiliki pemetaan dari mulai sumber sampai pelangan.
“Yang jelas bahwa spam harus dikawal supaya aman secara kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan,” kata Nana.
Terkait dengan kalitas air dan ketersendatan distribusi air ke rumah pelanggan Nana menegaskan, pihaknya berpedoman pada rencana pengamana air minum atau RPAM.
“Dua masalah ini tentunya dengan adanya dokumen rencana pengamanan air minum atau RPAM, itu bisa dipetakan, di titik mana saja yang menyebab tidak aman, selain investigasi ada arencana Pengendalian kemudian dievaluasi, apakah efektif atau tidak,” kata Nana
Pada umumnya, terjadinya kekeruhan air minum ini salah satunya dipicu dari sumber air baku. Sehingga penanganan pihak Perumda dilakukan dengan dua opsi.
“Kekeruhan air itu disebabkan jika sumber air bakunya tidak bisa dikendalikan dengan tekno yang kita miliki. jika sumbernya dari air baku yang ranahnya bukan di kita, jadi kita kondiasi dengan SDA atau dengan LH,” katanya.
“Tapi kalau dari sisi proses yang tidak optimal, artinya dari internal harus diperbaiki, apakah kualitas operator, apakah teknologi yang harus diperbarui, atau human error,” imbuhnya.
Pewarta: Agus Hamdan
0 komentar :
Posting Komentar