Jakarta Timur, JMI - Setiap bulan Ramadan, seperti biasanya bermunculan pedagang dadakan makanan dan minuman. Momen Ramadan menjadi kesempatan mengais pendapatan tambahan.
Pedagang makanan dan minuman dadakan ini menjual takjil. Beraneka jenis makanan dan minuman siap untuk berbuka puasa. Namun yang perlu diingat apakah makanan dan minuman itu aman bagi kesehatan?.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur melalui Tim Pengawasan Keamanan Pangan Terpadu Kota Jakarta Timur melakukan pengawasan peredaran takjil di Kawasan Pasar Jaya Rawamangun, Jalan Perserikatan, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jumat (7/3/2025).
Kegiatan yang dipimpin langsung Asisten Perekonomian Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Timur, Fauzi, sebagai upaya memberikan rasa aman bagi masyarakat yang mengkonsumsinya.
Ada 19 sampel takjil yang dicurigai mengandung zat kimia berbahaya untuk diperiksa di laboratorium keliling milik BPOM di DKI Jakarta. Produk-produk itu di antaranya dari lontong isi, tahu goreng isi, pacar cina, kolak, cumi balado. Selain itu ada aneka gorengan, kerupuk, mie kuning. Kemudian ada soto padang, gado gado padang, centeng manis, bolu kukus, putu mayang dan lainnya.
“Ini untuk menjaga agar pangan yang kita konsumsi aman dari bahan kimia berbahaya, dari sampel yang kita lakukan uji lab terdapat dua jenis makanan sajian berbuka mengandung zat berbahaya dan langsung kita amankan,” jelas Fauzi.
Hal senada juga disampaikan Kepala BPOM di DKI, Sofiyani Chandrawati Anwar. Ia menjelaskan pemeriksaan dilakukan secara acak terhadap semua jenis produk takjil yang dijual para pedagang kaki lima di lokasi tersebut.
“Dari 19 sampel takjil yang kita periksa, ditemukan mie kuning dan tahu goreng isi yang mengandung zat berbahaya, kedua jenis takjil ini langsung diamankan untuk dimusnahkan. Kedua pedagang diedukasi agar tidak menjual takjil yang mengandung zat kimia berbahaya,” pungkasnya.
Pewarta: Bayu N'Plus
0 komentar :
Posting Komentar