TANGERANG, JMI - Syekh Nawawi Al Bantani ialah salah satu ulama besar islam dari Nusantara dan dikenal hingga mendunia karena sejarah dan karangan kitab, diantaranya kitab tafsir munir, untuk para santri sebagai penerus generasi islam.
Beliau wafat pada tanggal 25 Syawal 1314 Hijriah atau 1897 Masehi, Semenjak itu masyarakat mengadakan Haul Syekh Nawawi disetiap bulan syawal tahun hijriah.
Dikampung karang kobong, perbatasan Desa Bendung Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Banten dengan Desa Kedaung Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang Banten, Bertempat di Masjid JAMI NURUL FALAH, menggelar acara Haul Syekh Nawawi, hari Rabu Malam Kamis Tanggal 23 April 2025 Masehi / 24 syawal 1446 Hijriah.
Acara haul tersebut sudah tiga kali dilaksanakan selama dua tahun dari tahun 2022 - 2025 setiap bulan syawal.
Ditahun ini digelar dalam tema 'MAULIDURROSUL MUHAMMAD SAW, HAUL SYEKH NAWAWI AL BANTANI KE - 132' Serta kirim doa kepada Para Guru, Orang Tua, Sesepuh, Pinisepuh, Ahli Kubur, Masyarakat Tanara dan sekitarnya.
![]() |
Telah diundang dan hadir dalam acara tersebut salah satu ulama besar Surabaya Jawa Timur Citit Syekh Nawawi Al Bantani yaitu, KH.Muhammad Helmy Basyaiban dan KH.Wahdy Alwi, Ulama Jakarta: KH.Hamid dan KH.Dasuki, Ulama Karawang: Dr KH.Mujib Qulyubi. MA, Dari Serang Banten: KH.Khumaedi, KH MASTUR dan Keluarga besar Nanang Nasrulloh, S.H. Advokat Hukum yang juga cicit atau Dzuriyat Syekh Nawawi Al Bantani, para tokoh agama, para ustadz dan ustadzah, beserta para santri dan para tamu undangan telah memadati Masjid Jami Nurul Falah.
Seiring berjalannya acara tersebut K.H.Muhammad Helmy Basyaiban Mewakili Cicit Syekh Nawawi menyampaikan sejarah singkat bahwasannya beliau Syekh Nawawi meminta izin orang tuanya untuk belajar ke Mekah Al Mukaromah dan berangkat hingga berhasil menimba ilmu di Mekah dan Madinah Al Munawaroh hingga kembali ke Indonesia untuk mengembangkan ilmunya di Tanara.
Setelah selama beberapa tahun terdengar oleh Belanda, bahwasan nya ada seorang ulama yang mengajar di Tanara, Beliau tidak boleh mengajarkan ilmu ilmu yang berguna untuk masyarakat. Dengan berat hati ia pamit ke istrinya ya itu Ibu Nyai Khamdanah ia berangkat ke Mekah dan istrinya Ibu Nyai Khamdanah kembali ke Semarang, sesampainya ia di Mekah, para imam Masjid Al Kharom meminta kepada Syekh Nawawi untuk mengajar disana, ia menyanggupi sambil mengarang kitab. Hingga 137 Kitab diantaranya Kitab Fikih, Kitab Nakhu dan Kitab Tasawuf.
Lanjut KH.Helmy, "Hal itu terdengar oleh para ulama mesir dengan hasil musyawarah yaitu menghadirkan Syekh Nawawi ke Mesir dengan mengutus dua orang untuk mengundangnya, undangan tersebut di sanggupi oleh beliau, berangkat dari Mekah ke Mesir dengan diantar oleh Pamanda Syekh Abul Karim. Sesampainya dihalaman Mesjid Mesir, Syekh Nawawi kepalanya gatal ia membuka kopiyah nya dan anehnya bersamaan dengan diangkatnya kopiyah, Masjid didepan beliau itu miring, Syekh Abdul Karim mengingatkan kepada beliau untuk mengenakan kopiahnya, karena kasihan jamaah di dalam mesjid pada jatuh. Setelah beliau dan pamannya masuk ke dalam mesjid para ulama Mesir meminta beliau untuk menjelaskan isi di dalam kitab karangannya yang diberi nama kitab Tafsir Munir.
Itulah sejarah singkat Syekh Nawawi Ulama Banten, Beliau Wafat di Ma'la Mekah Al Mukaromah," ungkap KH. M Helmy Basyaiban.
Dr KH.Mujib Qulyubi, MA Ulama Karawang menyampaikan Biografi singkat KH.Muhammad Helmy Baisyaiban bahwa beliau dari tiga arah angin, ialah kalau dari keturunan ibunya dekat sekali dengan Syekh Nawawi, makanya malam ini beliau pantas mewakili Cicit Syekh Nawawi, kalau dari ayahnya beliau Cicit Rosulillah SAW dan dari istrinya beliau dari ki Usman ke Sunan Giri dan ke Rosulillah SAW, " pungkas, Dr KH. Mujib Qulyubi. MA.
Pewarta: Mulyadi
0 komentar :
Posting Komentar