Jakarta, JMI — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan langkah strategis dengan menjalin kerja sama komprehensif bersama Harvest Advisors, perusahaan manajemen aset asal Singapura, untuk memperkuat dan mengembangkan ekonomi syariah yang berdaya saing internasional. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan bisnis dan investasi syariah di Indonesia, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi syariah global yang inklusif dan berkelanjutan.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, mengungkapkan bahwa gagasan awal kerja sama ini sangat luas cakupannya. "Kami berupaya menginisiasi ekosistem ekonomi bisnis syariah yang tidak hanya berpusat di Indonesia, tapi juga menjangkau kancah internasional," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (12/6).
Kolaborasi Multidimensi: Bisnis, Sosial, hingga Politik
Kerja sama ini melibatkan berbagai lembaga penting di Indonesia, mulai dari perbankan syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga institusi finansial lainnya. PBNU dan Harvest Advisors akan segera menandatangani nota kesepahaman untuk mengoptimalkan potensi ekonomi syariah melalui berbagai inisiatif, termasuk pengembangan sektor bisnis, sosial, dan politik.
Yahya menekankan, “Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat menghadirkan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.”
Harvest Advisors: Ahli Investasi Syariah dan Teknologi dari Singapura
Managing Director Harvest Advisors, Andrew Tan, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan hasil komunikasi intensif selama sembilan bulan terakhir. Perusahaan yang ia pimpin memiliki keahlian khusus di bidang investasi syariah dan teknologi, dengan jaringan luas di kawasan Timur Tengah.
"Harvest ingin membawa nilai tambah bagi Indonesia melalui kolaborasi ini. Salah satu inisiatif yang sedang kami kembangkan adalah PBNU Harbour School, sebuah program yang menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional," ujar Andrew.
Inovasi Layanan Kesehatan Berbasis AI untuk Komunitas Muslim
Selain pengembangan ekonomi syariah, kolaborasi ini juga menyasar peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat Indonesia dan komunitas Muslim global. Matthew Chang, Healthcare Private Equity Advisor dari Harvest Advisors, mengungkapkan fokus kerja sama pada pengembangan ekosistem layanan kesehatan yang inovatif dan bermanfaat sosial.
“Kami akan menerapkan teknologi terkini, seperti robotik medis berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan Muslim di seluruh dunia,” kata Matthew.
Membangun Masa Depan Ekonomi dan Kesehatan Syariah
Kerja sama antara PBNU dan Harvest Advisors ini menjadi bukti bahwa ekonomi syariah tidak hanya tentang keuangan dan bisnis, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan teknologi. Dengan menggabungkan nilai-nilai syariah, teknologi mutakhir, dan jaringan global, Indonesia berpotensi menjadi pusat ekonomi syariah dan inovasi kesehatan yang diperhitungkan dunia.
Edukasi dan Dampak Positif bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa ekonomi syariah tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga membawa dampak sosial positif, seperti pemerataan kesejahteraan dan peningkatan layanan kesehatan. Adanya program seperti PBNU Harbour School juga membuka peluang bagi generasi muda untuk mengembangkan kapasitas dan koneksi internasional di bidang ekonomi dan teknologi.
Sumber: ANTARA
Editor: Kurnia Sapri

0 komentar :
Posting Komentar