Jakarta, JMI – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan pentingnya pelestarian cagar budaya sebagai bagian dari upaya menjaga identitas nasional bangsa Indonesia. Ia menilai, pengenalan dan pemahaman terhadap peninggalan sejarah nenek moyang dapat membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda.
“Penguatan identitas kita sebagai sebuah bangsa melalui pengenalan dan pemahaman terhadap peninggalan nenek moyang kita yang tersimpan di kawasan cagar budaya, diharapkan mampu menumbuhkan semangat kebangsaan kita,” ujar Lestari dalam siaran pers, Sabtu (14/6).
Kebudayaan yang Terancam Tergerus Zaman
Lestari menyoroti bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya, bahasa, dan kultur lokal yang sangat kaya. Namun, perkembangan teknologi dan gaya hidup modern membuat generasi muda kian menjauh dari akar budayanya sendiri.
“Kalau tidak dijaga, kebudayaan itu akan punah. Kalau punah, anak-anak muda akan kehilangan identitas mereka sebagai warga negara Indonesia,” tegas anggota Komisi X DPR RI dari Daerah Pemilihan II Jawa Tengah itu.
Situs Patiayam Belum Diakui sebagai Cagar Budaya Nasional
Lestari secara khusus menyoroti Situs Patiayam di Kudus, Jawa Tengah, yang menyimpan fosil dan benda purbakala bernilai sejarah tinggi. Sayangnya, situs tersebut belum tercatat secara resmi sebagai cagar budaya nasional, dan berisiko terabaikan.
“Kondisi ini mengancam keberadaan benda-benda bersejarah yang ada di situs tersebut. Padahal nilai sejarahnya sangat penting,” jelasnya.
Saat ini, sejumlah pihak disebut sedang berupaya memenuhi persyaratan administratif agar situs Patiayam bisa memperoleh status resmi sebagai cagar budaya nasional.
Dorongan Peran Aktif Pemerintah
Lestari mendorong pemerintah pusat dan daerah agar lebih proaktif dalam memberikan status cagar budaya nasional kepada situs-situs bersejarah yang belum terlindungi.
“Dengan peran aktif pemerintah, kita bisa menyelamatkan kekayaan budaya Indonesia dari risiko kepunahan, bahkan dari potensi klaim negara asing,” tegasnya.
Menurut Lestari, pelestarian situs budaya bukan sekadar menjaga artefak sejarah, tetapi juga mempertahankan jati diri bangsa Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi.
Sumber: ANTARA
Editor: Kurnia Sapri
0 komentar :
Posting Komentar