Jakarta, JMI — Sebuah tonggak penting dalam sejarah peradilan Indonesia kembali tercatat. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi mengukuhkan sebanyak 1.451 hakim baru dari berbagai lingkungan peradilan dalam sebuah upacara kenegaraan yang berlangsung khidmat di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, pada Kamis pagi.
Upacara ini bukan sekadar seremoni, tetapi menandai kebangkitan kembali proses rekrutmen hakim karier yang sempat terhenti selama lima tahun. Terakhir kali negara mengangkat hakim baru secara besar-besaran adalah pada tahun 2020. Maka, pengukuhan kali ini menjadi sangat krusial dalam memastikan keberlangsungan sistem peradilan nasional.
Prosesi Kenegaraan yang Penuh Makna
Presiden Prabowo tiba di Gedung MA sekitar pukul 10.34 WIB dengan mengenakan setelan jas biru tua dan peci hitam, disambut langsung oleh Ketua MA Sunarto dan Wakil Ketua MA bidang non-Yudisial Suharto. Kehadirannya tidak hanya sebagai kepala negara, tetapi juga sebagai simbol komitmen eksekutif terhadap kekuatan yudikatif yang independen dan profesional.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti sambutan resmi dari Ketua Mahkamah Agung. Kemudian, dilakukan pengukuhan simbolis kepada 40 hakim terpilih yang mewakili empat lingkungan peradilan: Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara.
Presiden Prabowo menyerahkan Keputusan Presiden (Keppres) dan melakukan prosesi pengalungan medali kehormatan kepada para hakim tersebut sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian dan komitmen mereka.
Komposisi Hakim Baru: Representasi Keadilan yang Lebih Inklusif
Dari total 1.451 hakim yang dikukuhkan, sebanyak 40,7 persen adalah perempuan. Ini merupakan pencapaian penting dalam upaya menciptakan sistem peradilan yang lebih inklusif dan sensitif terhadap isu-isu kesetaraan gender.
Dalam konteks ini, pengangkatan para hakim baru tidak hanya menjadi upaya penguatan kuantitas aparatur peradilan, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam membangun sistem hukum yang representatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat modern.
Dukungan Pemerintah dan Aparat Keamanan
Pengukuhan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam pemerintahan dan lembaga negara. Di antara mereka adalah Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta pimpinan lembaga keamanan seperti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Hadirnya jajaran tinggi negara ini menunjukkan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam menjaga dan mengembangkan integritas sistem hukum nasional.
Arahan Presiden: Hakim sebagai Penjaga Moral dan Keadilan
Di penghujung acara, Presiden Prabowo memberikan arahan dan pesan moral kepada para hakim baru. Ia menegaskan bahwa tugas hakim bukan hanya menegakkan hukum secara tekstual, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, etika, dan kepentingan publik.
“Kalian bukan hanya penafsir hukum, tapi juga penjaga moral bangsa. Tegakkan keadilan, jaga integritas, dan lindungi rakyat dari kesewenang-wenangan,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Pentingnya Peran Hakim dalam Reformasi Peradilan
Pengangkatan ribuan hakim ini merupakan bagian dari agenda reformasi peradilan yang terus digulirkan. Dengan bertambahnya tenaga hakim profesional, diharapkan proses penyelesaian perkara dapat berjalan lebih cepat, adil, dan akuntabel.
Selain itu, perekrutan ini juga menjadi bagian dari strategi nasional penguatan lembaga peradilan untuk merespons tantangan-tantangan hukum yang semakin kompleks, termasuk isu-isu hak asasi manusia, keadilan sosial, dan teknologi informasi.
Dengan pengukuhan ini, Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat demokrasi dan supremasi hukum. Para hakim baru kini mengemban amanah besar—menjadi pilar keadilan yang independen dan bersih dalam membela kebenaran dan melindungi hak-hak warga negara.
Momentum ini patut dicatat sebagai bagian penting dalam perjalanan reformasi sistem peradilan di Indonesia.
Sumber: ANTARA
Editor: Kurnia Sapri

0 komentar :
Posting Komentar