Pangandaran,
JMI - RJIT Pertanian adalah Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier, sebuah
program dari Kementerian Pertanian untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi
jaringan irigasi agar pasokan air ke sawah lebih lancar, efisien dan optimal.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan luas areal tanam, Indeks Pertanaman (IP) dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani, lalu untuk mengembalikan dan bahkan meningkatkan kapasitas sistem irigasi agar air dapat mengalir secara efisien dan merata langsung ke sawah petani.
Proyek optimasi lahan non-rawa yang tidak sesuai spesifikasi biasanya melibatkan dugaan penggunaan material tidak berkualitas, metode konstruksi menyimpang, dan berpotensi merugikan keuangan negara, dampaknya adalah infrastruktur pertanian cepat rusak dan tidak efektif, bahkan akan terjadi kecemburuan ketika ada kelompok tani yang menerima program optimasi lahan non rawa/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier pekerjaan proyek nya diduga tidak sesuai spek.
Salah satunya Kelompok Tani Manyar yang beralamat di Dusun Kersaratu Desa Sindangjaya Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran yang Diduga pekerjaannya tidak sesuai Spek, hanya besi 8 yang terpasang untuk rangka beton, seharusnya besi rangka memakai besi 8 dan 10 malah memakai besi 8 kurus dan dipaksakan terpasang.
"Itu kan seharusnya pakai besi 8 dan 10 sesuai yang tercantum di gambar proyek, kenapa hanya besi 8 saja, lalu besi sepuluhnya mana," katanya.
Ketua Kelompok Tani Manyar. H Toto ketika di konfirmasi mengenai hal tersebut mengakui apa adanya, karena sudah terlanjur pengadaan matrial tersebut, namun H Toto juga mengatakan, matrial tersebut tidak akan dipasang kalau tidak ada persetujuan dari dinas terkait.
"Rangka besi yang sudah terpasang memang sudah ada persetujuan dari orang dinas, maka kami pasang saja walaupun kami tahu bahwa itu salah, dan kami mengakui kesalahan," jelasnya.
Lalu mengenai papan informasi proyek, memang kami belum memasang, karena kami kira mau dikasih dari dinas, tapi katanya harus membuat sendiri sehingga telat terpasang, mudah- mudahan besok 9/12/2025 selesai dan akan kami pasang," katanya.
Sementara di konfirmasi Aries Heryana Wahyudin mengatakan, menurutnya kesalahan mutlak dari pihak kelompok tani tersebut, dengan alasan belanja matrial yang tidak sesuai instruksi itu tanpa sepengetahuan nya, sehingga untuk mengantisifasi kerugian tim teknis menyetujui rangka beton tersebut dipasang.
"Setelah mengetahui semua itu, saya meminta kesepakatan tim teknis, karena matrial sudah terlanjur ada dan tim teknis dari Distan menyetujui rangka beton tersebut dipasang,"katanya.
Miris, program pemerintah ini dengan maksud dan tujuan meningkatkan produktivitas lahan kering atau rawa untuk ketahanan pangan, namun pelaksanaan buruk dinilai merusak tujuan tersebut, sehingga masyarakat akan di rugikan karena akan menerima infrastruktur berkualitas rendah, karena metode kontruksi dilapangan tidak mengikuti petunjuk teknis desain yang disetujui.
Lalu, absennya papan nama disebut sebagai keterlambatan administratif dan berjanji akan segera dipasang dalam satu hingga dua hari ke depan.
Pewarta: Eko
0 komentar :
Posting Komentar