SEMARANG JMI, Kesbangpol Propinsi Jawa Tengah bersama Insan Pers menggelar acara diskusi panel dalam rangka peran media dalam penguatan Demokrasi yang di selenggarakan di Cafe Ombekene di jalan Ki Mangunsarkoro Semarang. Kamis, (09/03/2023).
Acara yang dihadiri dari awak media yang tergabung dalam Insan Pers Jawa Tengah dan juga beberapa tokoh masyarakat serta dari KPU,BAWASLU Provinsi sebagai narasumber ini adalah upaya dari Kesbangpol Provinsi dalam peran serta Media mengawal Demokrasi.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Provinsi Jawa Tengah (Haerudin,S.H,M.H)dalam sambutannya yang di bacakan oleh Sulistiyo Yuli Utomo selaku Kepala Bidang Politik Dalam Negri menyampaikan, bahwa pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Legislatif(Pileg) tahun 2024 tepatnya tanggal 14 Februari mewujudkan sarana untuk menghasilkan wakil rakyat dan para pemimpin bangsa,merupakan upaya perwujudan pemerintah yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Isu suku,agama,ras dan antar golongan (SARA)hingga ujaran kebencian dapat memperlemah ketahanan nasional.disituasi seperti itu,Insan Media sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi termasuk menjaga netralitas dan objektivitas memberikan berita yang diharapkan kepada kita semuanya.terang Haerudin
Acara yang di pandu langsung oleh salah satu moderator dari JurnalMediaIndonesia.com (Heru Gunawan) yang juga sebagai wakil ketua DPC IPJT Kabupupaten Grobogan memberikan suasana cukup meriah dalam suasana tanya jawab bersama narasumber.
Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah, Kadiv Sosdiklihparmas, Eni Misdayani, menjadi salah satu narasumber dan menyampaikan, "Bahwa dalam pemilu pastinya memiliki parameter keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis pemilu, serta terwujudnya pemilu yang luber, jurdil dan aman, memilih pemimpin rakyat yang berkualitas serta partisipasi masyarakat yang tinggi dan rasional." terang Eni
Menurut Eni "Ada tiga isu yang menjadi tantangan terbesar konsolidasi Demokrasi dalam eskslasi politik Indonesia pada 2023 dan 2024,yang pertama terkait politik identitas, kedua, mis informasi terkait berita bohong(hoaks) ketiga ujaran kebencian." Ucapnya
Sementara itu Bawaslu Provinsi Jawa Tengah (Muhammad Amin) selaku Ketua Badan Pengawas Pemilu menyampaikan,bahwa adanya beberapa potensi kerawanan diantaranya terkait kesenjangan atau polarisasi ditengah masyarakat dan bawaslu Jateng menggalang partisipasi masyarakat sebagai sukarelawan dalam ikut serta melakukan pemantauan.terang Amin
Selain itu bawaslu juga sudah menggandeng beberapa organisasi mahasiswa seperti PMII,GMNI,sebagai pemantau,sementara itu mengensi indeks kerawanan pemilu di jateng masuk katagori sedang kendati demikian ada beberapa kabupaten /kita di Jateng yang memiliki tingkat kerawanan tinggi seperti kota semarang,kabupeten Purworejo,Kebumrn,Vilacap kondisi itu dikarenakan adanya persoalan dari partisipasi partai politik peserta pemilu,dan kami dari bawaslu sedang melaksanakan tahapan tahapan terkait pelaksanaan pemilu 2024 masukan saran kritik dari seluruh lapisan masyarakat merupakan upaya agar bawaslu melaksanakan tugas sebagai pengawasan,pencegahan ,penindakan bisa maksimsal.imbuhnya
Muh Safik selaku Sekjen dari organisasi Insan Pers Jawa Tengah menyampaikan terimakasih atas kerjasama dengan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah atas terselenggaranya kegiatan penguatan budaya etika politik bersama rekan rekan media dan narasumber dari KPU,Bawaslu Jawa Tengah dengan harapan Media bisa memberikan berita yang kredibel akuntabel tidak memberitakan berita hosks agar masyarakat lebih memahami arti pemilu yang sebenernya lewat informasi melalui media.ucap Safik
Heru Gun/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar