WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Viral! Niat Ganti Oli di Bengkel daerah Bogor Malah Diminta Bayar Rp 2,7 Juta


Bogor JMI,
Media sosial dihebohkan pengakuan netizen yang diduga kena getok harga saat memperbaiki sepeda motornya di sebuah bengkel yang terletak di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Kasus ini diunggah dalam media sosial dengan akun Echa. Dia bilang, awalnya hanya ingin mengganti oli mesin tapi dia mengaku diminta untuk membayar sampai Rp 2,7 juta.

"Maaf awalnya saya nggak mau viralin, walau sakit banget hati dibuat ini bengkel. Cuma karena saya lihat banyak banget korban, alangkah berdosa jika tidak saya memberi info kepada orang lain. Motor saya buat cari nafkah malah jadi hancur begini, dan nggak tanggung jawab," tulis pemilik akun medsos bernama Echa dalam postingannya, Selasa (2/5).

Dia melanjutkan saat itu dia sedang melakukan perjalanan wisata ke kawasan Sentul bersama suaminya. Tapi motor itu mengalami masalah. Mereka berniat untuk hanya mengganti oli di bengkel di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat itu. Dia bercerita memang belum servis di motornya.

Setibanya di bengkel, mekanik malah membongkar mesin. Echa bercerita bengkel membongkar mesin dengan dalih supaya motor bisa 'diakalin'.

Echa kaget saat mesin sudah dibongkar lalu diminta biaya Rp 2,7 juta. Padahal dia mengaku hanya untuk diganti olinya saja. Sejurus kemudian, Echa dan suaminya menolak perbaikan di bengkel tersebut.

Dia kemudian pergi meninggalkan bengkel tersebut dengan motor yang belum dirakit menggunakan mobil pikap. Dia mengaku saat membatalkan perbaikan, tapi diminta biaya pemasangan Rp 450 ribu.

"Dia (mekanik) bilang kalau ga di ganti semua ga jalan bang motornya. suami uda mulai kesel, ywd bang pasang balik aja bang kaya semula kalau ga bisa d benerin. Eh dia bilang pasang 450 rb bang," tulis dia.

"Lah kan dr awal saya ga nyuru bongkar Abang yg bilang mau akalin spya ga ganti. ini malah motor ancur suruh ganti semua, saya mana ada persiapan. harganya juga ga masuk akal," tambahnya lagi.


Didatangi Polisi

Polisi mendatangi bengkel motor di Sentul, Bogor, Jawa Barat (Jabar), yang viral melakukan getok harga ke wisatawan.

Kapolsek Babakan Madang, AKBP Susilo Tri Wibowo bilang pihak bengkel mengklaim pemilik motor sudah diberi tahu perihal kondisi mesin motor yang kepanasan alias overheating akibat kehabisan oli dan tindak lanjut perbaikannya. Menurutnya, pihak konsumen keberatan dengan harga yang dianggap terlalu mahal.

"Kami telah mendatangi bengkel tersebut untuk melakukan klarifikasi terkait kejadian yang viral," ujar Susilo melalui keterangan resminya, dikutip Rabu (3/5).

"Dari hasil komunikasi yang kami lakukan dengan pihak bengkel, hal tersebut terjadi karena kurangnya komunikasi saja sejak awal, antara konsumen dan pihak bengkel, mengenai pengerjaan bongkar pasang onderdil dari kendaraan yang sudah telanjur dibongkar tersebut," tambahnya.

Melalui akun media sosial resminya, Echa yang mengklaim dirinya telah diperas Hens Motor mengaku tak setuju dengan pernyataan 'salah paham' yang disampaikan polisi. Menurut dia, korban Hens Motor sudah banyak. Sehingga, kata Echa, mana mungkin itu bisa dikatakan salah paham?

"Kalau dibilang salah paham, berarti saya dan semua korban? Kan korban banyak, masa semua salah paham? Haduh, gimana ya. Saya bingung mau ngejelasinnya. Pusing saya," kata Echa melalui akun @echadama08 di TikTok.

Echa mengatakan, kalimat 'salah paham' bisa dipakai seandainya korban hanya satu-dua saja. Sementara yang terjadi pada Hens Motor menurutnya tidak demikian. Bahkan, para korban ketok harga di bengkel itu belakangan banyak bermunculan dan mulai berani buka suara.

"Udah jelas saya korban, saya buat video dan banyak bermunculan korban-korban, eh malah dibilang salah paham," tegasnya.

Lebih jauh, Echa menjelaskan, ada beberapa kejadian yang tak terekam video saat kejadian ketok harga di bengkel viral tersebut. Dia mengisahkan, suaminya sempat terlibat cekcok dengan pihak bengkel soal penetapan harga yang dianggap tak wajar. Namun, akhirnya, dia dan suaminya mengalah untuk menghindari keributan besar.

"Nah, kalau ini dibilang salah paham, logika aja ya. Korbannya udah banyak banget lho. Banyak! Bukan saya doang, awalnya saya nggak mau viralin, tapi karena rating-nya buruk, makanya saya viralin," kata Echa.

Sebelumnya, Echa melalui akun TikTok-nya cerita soal pengalamannya diperas bengkel di Sentul. Menurut pengakuannya, bengkel tersebut mematok biaya Rp 2,7 juta untuk perbaikan motornya. Padahal, dia mulanya hanya berniat mengganti oli


dtk/JMI/Red.

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Bawaslu Subang Gelar Rapat Evaluasi Tahapan Pemilu 2024, Sekaligus Proyeksikan Tahapan Pilkada Serentak 2024

Subang, JMI - Bawaslu Subang menggelar rapat evaluasi tahapan pemilu 2024, yang merupakan kegiatan terakhir pengawasan melekat y...