WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Korsel Hentikan Operasional 4 Reaktor Nuklir

SELASA, 13 SEPTEMBER 2016 | 14:08 WIB

Seoul, Jurnalmediaindonesia.com - Dua gempa bumi yang mengguncang wilayah Korea Selatan (Korsel) berdampak pada penghentian sementara operasional empat reaktor nuklir di negara tersebut. Langkah itu diambil otoritas Korsel sebagai pencegahan dan tidak ada laporan kerusakan di kompleks nuklir tersebut.

Disampaikan Badan Meteorologi Korsel, seperti dilansir Reuters, Selasa (13/9/2015), dua gempa berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) dan 5,8 SR mengguncang dekat Kota Gyeongju pada Senin (12/9) malam. Gempa ini memicu kepanikan warga setempat.

Meskipun bertetangga dengan Jepang yang sering dilanda gempa, wilayah Korsel tergolong jarang dilanda gempa bumi. Salah satu pejabat Badan Meteorologi Korsel menyebut, gempa 5,8 SR itu tercatat sebagai gempa terkuat yang melanda Korsel sejak tahun 1978 silam.

Pakar seismologi setempat, seperti dilansir AFP, menyebut gempa itu murni fenomena geologi alam dan tidak berkaitan dengan gempa buatan yang mengguncang pekan lalu, saat Korea Utara (Korut) menggelar uji coba nuklir di bawah tanah.


Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa akibat gempa ini. Namun Kementerian Keselamatan dan Keamanan Publik menyebut, sedikitnya enam orang mengalami luka ringan akibat tertimpa benda jatuh saat gempa melanda.

Dalam pernyataannya, operator kompleks pembangkit nuklir Korsel, Korea Hydro and Nuclear Power Co (KHNP), mengumumkan penghentian sementara operasional sejumlah reaktor di kompleks tersebut.

Ada empat reaktor yang dihentikan sementara, yakni Wolsong No 1, Wolsong No 2, Wolsong No 3 dan Wolsong No 4, yang jika digabung menghasilkan listrik dengan kapasitas 2.779 megawatt. Namun tidak disebutkan lebih lanjut oleh KHNP, kapan keempat reaktor itu akan dioperasikan kembali.

Dengan penghentian operasional empat reaktor itu, sebut situs KHNP, berarti total ada tujuh reaktor nuklir yang offline di Korsel. KHNP, yang dimiliki oleh perusahaan negara Korea Electric Power Corp (KEPCO), mengoperasikan 25 reaktor nuklir di wilayah Korsel yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar keempat di kawasan Asia.

Terdapat perbedaan penaksiran gempa antara otoritas Korsel dengan badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). USGS mencatat, kedua gempa yang melanda dalam selang waktu 1 jam itu berkekuatan 4,9 SR dan 5,4 SR. Sedangkan otoritas Korsel mencatat kedua gempa berkekuatan 5,1 SR dan 5,8 SR.(detik/red)
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Prof H Amran Suadi Optimis Kaspudin Nor Lolos Menjadi Dewas KPK

JAKARTA, JMI – Sebanyak 146 calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan lolos pada seleksi admi...