WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Partai Politik, antara Apatis dan Percaya

SELASA, 18 OKTOBER 2016 11:45 WIB
Ilustrasi Parpol

JURNALMEDIAIndonesia.com - Partai politik baru diperkirakan bakal hadir di Pemilu 2019. Meskipun muncul sejumlah ”wajah baru” di perpolitikan Indonesia, publik cenderung apatis merespons kehadiran parpol baru.

Kinerja parpol berikut perilaku elite politik selama ini masih menyisakan keengganan publik terhadap parpol.

Merujuk hasil pengumpulan opini yang diselenggarakan Kompas pekan lalu, sebagian besar publik menilai, jumlah ideal parpol di Indonesia seyogianya di bawah 10 parpol. Pada 2014, ada 12 parpol ikut pemilu nasional.

Kondisi ini membuat publik tak terlalu antusias dengan kemunculan parpol baru. Setidaknya, tiga dari empat responden menilai, kehadiran parpol baru saat ini tak diperlukan.

Parpol baru bukan jawaban atas kebutuhan akan sarana agregasi politik publik.

Pendapat publik itu antara lain dibangun oleh pemahaman umum terhadap parpol pada saat ini. Citra sifat feodalistik atau sentralistik masih melekat pada parpol.

Semua keputusan organisasi dilakukan pimpinan pusat, termasuk pemilihan wakil rakyat dan kepala daerah.

Sebanyak 76 persen responden jajak pendapat ini berpendapat, parpol hanya memperjuangkan kepentingan kelompok.

Parpol dipandang sebagai tempat bercokolnya para pemburu popularitas, pencari kehormatan secara sosial, dan pengejar harta secara ekonomi.

Tak bisa dipersalahkan jika publik memiliki pemahaman seperti itu. Pasalnya, kisah politisi yang berhasil masuk ke legislatif cenderung bertarung untuk kuasa dan uang dan yang tak beruntung akhirnya terjerat hukum kini kerap menjadi konsumsi publik.

Berdasarkan catatan Litbang Kompas, 29 anggota DPR periode 1999-2004 terjerat kasus korupsi.

Pada DPR periode berikutnya, setidaknya 10 wakil rakyat di Senayan dipenjara karena kasus itu pula.

Periode 2009-2014, jumlah politisi yang terlibat kasus korupsi meningkat menjadi sekitar 74 orang.

Kondisi di atas turut membingkai keengganan sebagian publik untuk merespons positif segala sesuatu terkait parpol.

Sosok partai

Tak dapat dimungkiri, imaji parpol di Indonesia saat ini masih identik dengan tokoh senior partai. PDI Perjuangan identik dengan Megawati Soekarnoputri.

Partai Demokrat identik dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Partai Hanura dengan Wiranto, dan Partai Gerakan Indonesia Raya dengan Prabowo Subianto.

Bahkan, Partai Nasdem yang relatif baru sudah identik dengan Surya Paloh.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar