![]() |
ilustrasi |
Asmawi (35) melapor ke Mapolsek Cipocok Jaya sedang dan Agus (22) melapor ke Mapolres Serang Kota. Mereka mengaku diayani pada Minggu (5/3/2017) sekira pukul 01:00. Penganiayaan dilakukan setelah tetangga mereka kehilangan mesin cuci steam dan Pertamini pada 28 februari 2017.
Asmawi mengatakan mereka didatangi empat orang yang mengaku sebagai anggota polisi. Keduanya langsung dibawa paksa dengan alasan akan diperiksa di kantor polisi.
“Saya diseret dan ditodong pistol wakstu saya tanyakan surat tugas mereka,” ujarnya.
Tapi bukan ke kantor polisi, keduanya malah diinterogasi di tengah hutan. Merasa tak bersalah, keduanya tak mau menjawab pertanyaan ‘polisi’ itu. Akibatnya, mereka dianiaya. Bahkan Asmawi harus merasakan pukulan pistol.
“Habis itu, dalam keadaan babak belur, dibawa ke tempat makan. Juga ke taman sampai akhirnya saya diantar pulang ke rumah sekitar pukul 05.00,” ungkapnya.
Ditemui di Mapolsek Cipocok Jaya, Kanit Reskrim AKP Nasir Embing, membenarkan adanya laporan tersebut. “Iya betul memang ada laporan kemarin, yang jadi korban kekerasan dari oknum yang mengaku-ngaku buser. Kami sedang mendalami kasus ini,” katanya.
Ia juga menyelidiki empat oknum yang mengaku sebagai anggota polisi tersebut. “Kita akan menyelidiki oknumnya, karena kan kita belum tahu, dan itu berdasarkan laporan dari korban,” lanjutnya.
Pos Kota(haryono/yp)
0 komentar :
Posting Komentar