 |
| penyidik senior KPK Novel Baswedan |
Dalam pelaporan tersebut, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dwi Prayitno menekankan semua pihak harus tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Bahkan, Dwi menjelaskan, polisi belum tentu akan menetapkan Novel Baswedan sebagai tersangka.
"Tentunya harus tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Belum tentu juga ditetapkan sebagai tersangka. Tersangkanya kan asas praduga tak bersalah, begitu," jelas Dwi usai acara MoU Samsat Online di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2017).
Lebih dalam, Dwi mengatakan bahwa semua orang berhak untuk melakukan pelaporan jika memang perbuatannya mengandung unsur pidana.
"Prinsipnya semua orang kalau merasakan suatu dugaan tindak pidana boleh melapor. Itu saja," kata Dwi.
Erwanto sendiri melaporkan Kasatgas korupsi e-KTP itu, lantaran mempersoalkan pernyataan Novel yang menganggap penyidik KPK yang berasal dari Polri memiliki integritas rendah. Hal tersebut diketahui berdasarkan pernyataan Novel di media massa.
Sebelum laporan Erwanto, Novel juga dipolisikan oleh Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman. Tuduhannya adalah pencemaran nama baik atas email yang menyebut Aris tidak integritas dan menyebutnya sebagai Dirdik KPK terburuk sepanjang sejarah.
Atas laporan Aris, polisi menyertakan Pasal 27 KUHP Ayat 3 tentang Informasi Transaksi Elektronik dan atau Pasal 310 KUHP tentang Penghinaan dan atau Pasal 311 tentang Pencemaran Nama Baik.
OKZ/RED
0 komentar :
Posting Komentar