WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Tokoh Adat Jawa Barat, Raja LAK Galuh Pakuan Minta Polisi Tahan Diri Tangani Pendemo

SUBANG, JMI -- Tokoh adat Jawa Barat Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi meminta aparat kepolisian bisa menahan diri saat menjalankan tugas menjaga ketertiban saat mengawal aksi demonstrasi mahasiswa.

Sebab menurut Evi, yang dihadapi polisi itu juga mempunyai hak yang sama sebagai Warga Negara Indonesia. "Mereka para mahasiswa itu juga berhak menyuarakan pendapat mereka. Memperjuangkan kepentingan masyarakat umum. Aksi mereka itu sesuatu yang legal dan dilindungi undang - undang," kata Evi.

Raja Galuh menilai tindakan yang dilakukan personel kepolisian kemarin, sudah melampaui batas. Terbukti banyak korban dari mahasiswa yang terluka lalu dilarikan ke rumah sakit akibat tindakan aparat.

"Anggap saja mahasiswa yang berunjuk rasa itu seperti anak anak kita saat merengek meminta sesuatu kepada orang tuanya. Sikap anak anak itu kan wajar saja. Jadi kalau sampai ada korban berjatuhan itu saya kira perlu evaluasi serius," tandasnya.

Dia juga menyarankan agar pemerintah dan DPR RI segera mengambil langkah langkah jitu sebagai solusi dengan mengabulkan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa. "Niat mereka sangat mulia. Cita-cita demokrasi harus terjaga. Dengan adanya upaya pengkerdilan kepada KPK, dan isu isu lain yang diangkat, itu menandakan negara kita memang sedang berlawanan dengan semangat reformasi. Gerakan mahasiswa ini harus diapresiasi," imbuhnya.

Dia juga menghimbau kepada para mahasiswa yang berunjuk rasa agar tetap mawas diri dan jangan diintervensi pihak lain. "Awas mahasiswa jangan terprovokasi apalagi sampai ditunggangi pihak lain," pungkasnya. 


AGUS HAMDAN/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Polisi: ABG Pembunuh Ayah-Nenek Dikenal Santun-Penurut

Jakarta, JMI - Polisi masih mendalami apa motif remaja inisial MAS (14) hingga tega membunuh ayahnya, APW (40) dan neneknya sendiri, RM (69)...