MESUJI, JMI -- Warga desa Sungai buaya menuding ketua Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) desa sungai Buaya kecamatan Rawa Jitu Utara kabupaten Mesuji mendapat keuntungan besar dari pembuatan pintu air sebanyak 6 titik sedangkan setiap titik dianggarkan sebesar rp.30.000.000/pertitik dengan volume lebar 2m x 4m panjang seperti gambar diatas..
Purba juga membenarkan besarnya anggaran pembuatan pintu air tersebut ketika dijambangi oleh wartawan JMI beberapa waktu yang lalu, menurutnya pembuatan pintu air tersebut membuatnya berpikir ulang untuk meneruskan jabatannya sebagai ketua Gapoktan dikarenakan menjadi tumbal saja oleh salah satu intansi yang tidak mau menyebutkan nama Intansi tersebut menurut Gapoktan ini kepada wartawan JMI pada 12/8/2019.
Bahkan setiap titik kami harus mengeluarkan P sebesar 7.5 juta rupiah kepada oknum salah satu Intansi Pemerintah Mesuji, sayang ucapan Pb ini tidak bisa mendapatkan hak jawab dari yang bersangkutan dikarenakan ia sedang ada tugas diluar terkait dengan tudingan masyarakat desa setempat besarnya anggaran pembuatan pintu air di Skunder sebesar 30 juta dalam satu titik tersebut.
Pb Gapoktan menanggapi dengan tenang pada waktu itu silakan warga berandai-andai itu hak mereka, bahkan ada juga warga desa Sungai Buaya yang berinisial Wg bersepikulasi berani membuat satu pintu air seperti gambar tersebut cukup dengan biaya sebesar 8 juta rupiah per satu titik.
Masih kata Wg narasumber desa setempat "selain dari besarnya anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk membuat pintu air dari manfaatnya juga tidak ada alasan daerah desa Sungai Buaya bawahnya rendah dan selalu kebanjiran, apa lagi kanalnya ditutup sama pintu air tersebut, dikarenakan dampak pasang surut dari sungai Mesuji," tutup narasumber ini.
Wartawan JMI berharap kepada salah satu lembaga Koordinasi Pemberantasan Korupsi dan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia (LKPK PAN RI) dapat menindaklanjuti temuan ini kepada pihak Tipikor.
MAJID/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar