WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Kuat Dugaan Penahan Timbunan atau Penahan Jalan Jauh Dari Harapan & Ketentuan, Baru Ditahap Penimbunan Penahan Sudah Retak

Penahan jalan yang diduga tanpa pembesian.
BERAU, JMI -- Bertepatan di bulan Oktober 2019 tim JMI berkunjung ke daerah kampung Tanjung Perangat dan sedang ada kegiatan proyek yaitu penambahan peninggian penahan jalan dengan tinggi kurang lebih 40 cm dan timbunan yang dikerjakan rekanan PU yaitu peninggian penahan jalan hanya menempel di penahan jalan yang sudah ada sebelumnya.

Kuat dugaan tanpa menggunakan pembesian/slop, orang awam saja paham menyambung peninggian tanpa pembesian tidak memiliki kekuatan, baru penimbunan sertu penahan sudah retak, belum pengaspalan, bagaimana jadinya penahan jalan?. Tim JMI lanjut berkunjung ke lokasi proyek di kampung Tanjung Perangat di tanggal 17 Februari 2020 dan penahan jalan sudah jadi, hanya penimbunanya belum selesai masih di kerjakan.

Tetapi tim tidak melihat adanya papan kegiatan proyek sementara kegiatan masih berlangsung. Sangat di sayangkan disinyalir hasil tidak maksimal banyak titik yang retak dan bukan hanya yang baru di kerjakan termasuk penahan yang lama terikut retak, kuat dugaan karena peninggian penahan jalan hanya menempel di penahan jalan yang sudah ada, bisa di lihat dari dokumentasi di atas tanpa pembesian /slop.

Saat tim JMI bertemu warga setempat mengatakan itu proyek lanjutan dengan anggaran 13 milyar lebih dengan sumber dana APBD kabupaten. Lanjut tim JMI menuju ujung kampung Tanjung Perangat kegiatan masih operasi penimbunan tanah. Sehingga makin kuat dugaan perencanaan asal jadi, di kerjakan asal-asalan tidak mementingkan kualitas dan mutu, agar bisa jangka lama di nikmati masyarakat.

Disiyalir masih tahap pengerjaan timbunan penahan sudah retak yang belum ditahap pengaspalan.

Hasil temuan di lapangan tim mencoba konfirmasi menemui PPK proyek tersebut, bertepatan hari Rabu tanggal 19 Februari 2020.

Tim JMI mendatangi DPU kabupaten Berau menjumpai bapak HR selaku PPK proyek tersebut bapak HR hanya mengatakan, “proyek di mulai bulan Juni 2019 selesai di bulan Desember 2019,” ujarnya. Bapak HR menolak untuk di rekam terkait penjelasanan retaknya penahan jalan dan belum rampungnya proyek. “Kemudian retak penahan jalan akan di perbaiki pihak rekanan,” ujarnya dengan enteng terkait kegiatan proyek lanjutan peningkatan jalan poros kampung Tanjung Perangat yang kuat dugaan dengan anggaran yang sangat fantastic tetapi hasil tidak maksimal. Diharapkan pihak-pihak yang membidangi dapat menindak lanjuti hasil temuan tim JMI di lapangan.


SURYA/ANDRI/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Peringatan Hari Santri 2024, Tingkat Kabupaten Subang Bertempat di Alun-alun Subang

Subang, JMI  - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Pe...