WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Mang Eep, Mantan Bupati Subang Legowo Terhadap Tuai Kritik dan Hujatan di Medsos


SUBANG, JMI
-- Kepopuleran Eep Hidayat atau yang sering di sapa mang Eep dalam kancah perpolitikan di Kabupaten Subang,  Selain kepopulerannya pernah menjabat sebagai Bupati Subang atau mantan Bupati, mang Eep Hidayat adalah mantan Bupati Subang pertama asli putra Subang, artinya lahir dan besar di Subang, sehingga selesai menjadi Bupati aktifitas dan tinggal masih tetap di Subang, berbeda dengan mantan Bupati sebelumnya.

Mang Eep ketika di konfirmasi oleh JURNAL MEDIA Indonesia melalui telepon seluler nya menyapa akrab dan terkait mengenai kritikan dan hujatan yang di tujukan pada dirinya di medsos, beliau (mang Eep Hidayat) membenarkannya,"Subang (4/9/2020).

Eep Hidayat dalam kancah politiknya kini menjabat sebagai Ketua NasDem Kabupaten Subang. dalam pergulatannya di dunia politik tentu berbeda dengan urusan lainnya, tidak bisa menghindar dari pertarungan politik yang selama ini membuat secara langsung saling berhadapan secara politik, Baik dalam pilkada dan pileg misalnya, jelas berebut bagaimana untuk memenangkannya.

Karena Eep masih aktif di politik, maka bisa saja terkait dirinya menjadi sasaran kritik dan terkadang dijuruskan ke urusan hukum sebagai konsekuensi logis dan pernah memegang kebijakan politik pemerintahan.

Menanggapi hal tersebut, ketika discreenshootkan beberapa kritik dan pandangan miring terkait dirinya, Eep mengatakan, bahwa dalam kehidupan dunia pasti sangat berwarna, berbagai ujian, cobaan dan teguran Alloh pasti datang silih berganti dengan cara yang berbeda-beda dan tidak akan pernah selesai, “lain lagi kalau di alam kekal, warnanya hitam putih,” kata Eep.

Eep menuturkan, bahwa dirinya sangat berterimakasih pada siapa pun yang mengkritik atau bahkan menghujat dan menjelekannya, selain karena dirinya memang pantas dikritik dan dijelekkan atau dihujat dengan berbagai kelemahan dan kekurangannya, “Sesungguhnya berbagai nada miring terhadap diri saya tidak seberapa dibandingan dengan dosa dan kesalahan saya yang sangat besar, kalau saja Allah membukakan seluruh aib dan kesalahan serta kelemahan saya, tentu merupakan teguran yang sangat berat.”

Dalam menghadapi berbagai nada miring atau bahkan ancaman terhadap dirinya, Eep berpegang pada tiga hal, pertama, Muhasabah yaitu menyadari apa yang menimpanya sebagai sebuah kepatutan bahkan jauh lebih berat dari hal tersebut pantas dikenakan pada dirinya oleh Allah SWT disebabkan besarnya dosa dan kesalahannya sehingga menghadapi hal seperti itu cukup dengan ucapan Alhamdulillah.

Kedua, mendoákan orang yang menyampaikan nada miring pada dirinya, semoga Allah meninggikan derajatnya, menjadikannya orang sukses dunia akhirat dan semoga Allah melindunginya dari berbagai terpaan kehidupan dan Ketiga, bahwa celakanya seseorang bukan karena ancaman orang atau karena dihujat orang dan dijelekkan orang melainkan karena Alloh menghendakinya,

“Saya pernah dipenjara misalnya, karena memang Allah menghendakinya, bukan karena ancaman, bukan karena upaya negatif seseorang, maka nasehat guru ngaji saya ketika kecil, jangan pernah mengatakan bahwa kecelakaan orang lain seperti sakit, mati dan musibah lainnya dikaitkan dengan diri kita disebabkan pernah menyakiti hati kita, tetapi karena semua itu sudah menjadi ketentuan Alloh pada dirinya.”

Karena itu Eep mengatakan, “Kepada siapapun yang mengkritiknya dan berniat melakukan upaya hukum atau lebih berat dari hal tersebut untuk menghancurkan diri saya, lakukan saja kalau hal tersebut menjadi ketenangan dan kesejahteraan batinnya serta bisa memuaskan hidupnya, semoga menjadi amal ibadah yang baik. Kalaupun ada gibah terhadap diri saya disebabkan kealfaan yang menjadi sifat manusia, maka saya sangat memaapkannya, aamiin.” 

Sumber: Nilanews.com
AGUS HAMDAN/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar