MAJALENGKA JMI, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen Sapras Pertanian) menggelar bimbingan teknis tentang pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung kelancaran usaha tani.
"Bimtek ini digelar untuk memberikan pencerahan sekaligus membuka solusi bagi para petani untuk dapat meningkatkan produktivitasnya," jelas anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno, Rabu (20/7/2022).
Sebab menurutnya, hingga sekarang ini para petani konvensional kerap terpaut dengan masalah modal dalam mengembangkan usahanya yang merupakan ujung tombak bagi ketahanan pangan.
Seiring dengan peran pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan tentu sebagai andalannya kembali lagi terhadap produktivitas dari para petani.
"Petani kita kan sampai sekarang ini mayoritas menjalankan pertaniannya hanya bersifat konvensional dan kendala yang dihadapi sering bicara soal modal," ujar Sutrisno.
Dengan demikian, ia mengatakan, bahwa pihaknya berupaya merubah para petani konvensional tersebut sudah diarahkan kepada pemanfaatan teknologi untuk pengembangan inovasi.
Hal itu dilakukan dengan cara memberikan bimtek tentang cara pengembangan budidaya padi, varietas unggul sampai mengenai ramah lingkungan.
"Semuanya sudah dipraktikan, bagaimana pengembangan holtikultura sampai dengan pengetahuan tentang organik, hidroponik dan sebagainya," ungkapnya.
Sementara, lanjutnya, persoalan modal yang dihadapi para petani agar dapat beraktivitas secara maksimal, pihaknya kini menjawabnya melalui adanya program KUR.
Dikatakannya, bahwa dengan program yang diluncurkan pemerintah khusus bagi rakyat ini bisa dimanfaatkan oleh petani.
Dengan demikian, melalui bimtek yang digelarnya itu ia berharap bisa memberikan pencerahan terhadap persoalan yang kerap dihadapi oleh para petani dalam hal permodalan untuk pengembangan usahanya.
Yaya Ruhiyat/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar