|
sumber foto cnn indonesia |
JAKARTA, JMI -- Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei di Teheran pada
Selasa (19/7). Ini merupakan lawatan perdana Putin ke luar negeri di luar
negara eks Uni Soviet sejak invasi ke Ukraina berlangsung.
Di Teheran, Putin mendapat dukungan Khamenei atas invasi Rusia
ke Ukraina.
Kepada
Putin, Khamenei menuturkan perang adalah isu yang keras dan sulit. Ia juga
menegaskan Iran tak menyukai dampak perang yang membuat rakyat biasa menderita.
"Namun,
dalam kasus Ukraina ini, jika Anda (Rusia) tidak mengambil inisiatif, pihak
lain (barat) yang akan menyebabkan perang karena inisiatif mereka
sendiri," papar Khamenei.
"Jika
jalan terus terbuka bagi NATO, organisasi itu tidak akan menyadari batasnya dan
jika mereka tak dihentikan di UKraina, mereka akan menyulut perang yang sama di
kemudian hari atas nama Crimea," ujar Khamenei lagi merujuk pada wilayah
Ukraina yang dianeksasi Rusia pada 2014 lalu.
Dalam
kesempatan itu, Khamenei juga menegaskan kepada Putin bahwa Iran-Rusia harus
terus bekerja sama melemahkan pengaruh Barat terutama Amerika Serikat di dunia.
Ia juga mengatakan kedua negara harus bekerja sama mempengaruhi kekuatan mata
uang dolar di dunia.
Putin
pun menyambut baik dukungan Iran terhadap "operasi militer" Rusia di
Ukraina. Ia mengatakan Rusia tidak punya pilihan lain selain melancarkan invasi
ke Ukraina.
"Tidak
ada yang menginginkan peperangan dan warga sipil yang menjadi korban adalah
traged besar, tapi gelagat negara Barat membuat kami tidak punya pilihan selain
merespons," ujar Putin seperti dikutip The Guardian.
Dalam
kesempatan itu, Putin dan Khamenei juga meneken sejumlah kesepakatan kerja sama
Rusia-Iran, termasuk nota kesepahaman (MoU) terkait kontrak kerja sama minyak
senilai US$40 juta.
Sementara
itu, Amerika Serikat melihat pertemuan Putin dan Khamenei sebagai bukti Rusia
telah terisolasi dari dunia.
Sejak
melancarkan invasinya ke Ukraina pada Februari lalu, Rusia terus dihujani
rentetan sanksi dari Amerika dan sekutu hampir di seluruh sektor.
Meski
begitu, Putin berulang kali sesumbar bahwa hujanan sanksi Barat gagal membuat
Rusia kapok dan menderita.
Sumber : CNN Indonesia
0 komentar :
Posting Komentar