JAKARTA, JMI -- Wakil
Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) 2022 surplus Rp73,6 triliun per Juni. Jumlah tersebut
setara dengan 0,39 dari total produk domestik bruto (PDB).
"Realisasi akhir semester satu di akhir Juni
yang lalu kita melihat APBN bukan defisit tetapi surplus," ujar Suahasil
dalam Mid Year 2022 Economic Outlook Bisnis Indonesia, Selasa (2/8)
Suahasil mengatakan surplus terjadi karena
realisasi penerimaan lebih tinggi dari belanja pemerintah. Tercatat, kantong
negara terisi Rp1.317,2 triliun hingga akhir Juni 2022.
Realisasi pendapatan negara naik 48,5 persen
dibandingkan dengan posisi Juni 2021 lalu yang hanya Rp887 triliun. Pendapatan
negara meliputi penerimaan pajak sebesar Rp868,3 triliun atau tumbuh 55,7 persen
Kepabeanan dan cukai Rp167,6 triliun atau tumbuh
37,2 persen, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp281 triliun
atau tumbuh 35,8 persen.
Sementara, belanja negara hanya sebesar Rp1.243,6
triliun pada akhir 2022. Belanja negara terdiri dari belanja Kementerian
Lembaga (K/L) Rp392,8 triliun atau turun 12,6 persen, belanja non KL Rp483,7
atau tumbuh 39,5 persen, transfer ke daerah Rp333,1 triliun atau turun 3,9
persen dan dana desa Rp34 triliun atau naik 24,8 persen.
Suahasil menambahkan Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA) dari APBN sebesar Rp227,1 triliun.
"Sisa lebih ini dalam bentuk cash yang akan
dijaga pemerintah karena pemerintah tidak hanya menjaga 2022 tapi kita juga
harus bersiap siap untuk 2023," ujar Suahasil.
CNNI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar