Jakarta, JMI - Olahraga saat puasa disebut-sebut efektif menurunkan berat badan karena
pembakaran lemak lebih optimal. Anggapan ini ada benarnya, tetapi tetap harus
hati-hati karena bukan lemak saja yang terbakar.
"Olahraga pada kondisi fasting itu ya pasti terjadi penurunan berat badan,
itu benar," kata dr Taufan Favian Reyhan, SpKO, praktisi kesehatan
olahraga dari Mayapada Hospital.
"Karena pasti kalorinya akan lebih banyak keluar, outputnya lebih banyak
lebih banyak daripada inputnya," katanya dalam perbincangan dengan
detikcom, Jumat (15/3/2024).
Meski
demikian, dr Taufan menyarankan untuk tetap konsultasi ke dokter gizi jika
memang punya target menurunkan berat badan. Sebab, olahraga saat puasa idealnya
lebih ditujukan untuk maintenance saja dan bukan untuk ambisius mengejar target
tertentu.
"Yang terjadi tidak hanya pembakaran lemak, tapi pembakaran otot juga
terjadi. Karena secara output dia cukup tinggi dibanding inputnya,"
jelasnya.
Tak kalah penting, disarankan untuk tahu kondisi tubuh masing-masing. Pastikan
dulu tidak ada penyakit atau kondisi tertentu, termasuk riwayat cedera. Setelah
itu, pastikan juga tahu olahraganya apa, dan bukan hanya ikut-ikutan hanya
karena teman-teman lain melakukan olahraga tersebut.
Menurut dr Taufan, menurunkan berat badan dan memperbaiki komposisi tubuh memerlukan
waktu yang panjang dan konsistensi dalam menjalankan program. Karenanya, kurang
efektif jika hanya mengandalkan olahraga selama bulan puasa.
"Jadi ini adalah proses panjang, kalau ibarat lari ini marathon gitu. Jadi
jangan hanya ngandelin bulan ini tapi harus punya mindset ini adalah jangka
panjang. Kita mungkin butuh 3 bulan, 6 bulan, setahun untuk memperbaiki berat
badan kita," tandas dr Taufan.
Sumber : Detik
0 komentar :
Posting Komentar