WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Jakarta Ditinggal Pemudik, Damkar DKI Tetap Antisipasi Kebakaran

 

Jakarta, JMI - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) atau pemadam kebakaran (Damkar) DKI Jakarta tetap mengantisipasi kebakaran meski Ibu Kota sepi ditinggalkan pemudik. Damkar DKI Jakarta tetap beroprasi selama 24 jam.

Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan menjelaskan personel akan dibagi dalam 3 shift. Dengan begitu, selama 24 jam damkar terus menjaga Jakarta dari bahaya kebakaran.

"Jadi per harinya masyarakat Jakarta dijaga oleh 1.700 personel pemadam kebakaran yang tersebar di 176 pos dan sektor se-DKI Jakarta" kata Satriadi saat dihubungi, Jumat (5/4/2024).

"Prinsipnya kami siaga 1x24 jam selama anda semua mudik. Kami jagain Jakarta dari bahaya kebakaran," sambungnya.

Satriadi menyampaikan potensi adanya kebakaran meningkat, khususnya di H-10 lebaran. Namun, perlahan berkurang seiring dengan banyaknya warga pergi mudik.
 

"10 hari menjelang lebaran ada kenaikan, tapi nanti kalau mudik semua, agak landai lagi, karena tidak ada penggunaan kelistrikan, tidak ada pengoperasian gas. Paling diantisipasi petasan-petasan," terangnya.

Berdasarkan data sementara Damkar DKI, Satriadi melaporkan terdapat 110 kejadian kebakaran hingga hari ke-25 puasa tahun ini. Beberapa di antaranya berhasil dipadamkan oleh masyarakat karena cenderung kecil.

"Terdapat 110 kejadian, ada (kebakaran) sampah, kabel udara dan sebagainya. Lalu ada yang berhasil dipadamkan masyarakat. Jadi 110 itu kategorinya ada yang menimbulkan kerugian, ada yang tidak," terangnya.
 

Satriadi mengimbau masyarakat menerapkan tiga hal ini sebelum meninggalkan rumah untuk mudik lebaran. Pertama, mencabut elektronik maupun colokan listrik yang ada di rumah, mencagut regulator dari tabung gas serta menitipkan hewan peliharaan kepada kerabat maupun tempat penitipan hewan. 

"Kemudian saat meninggalkan rumah pastikan dalam keadaan terkunci, begitu pula dengan pintu dan jendelanya," ucapnya. 

Di sisi lain, Satriadi menyampaikan pihaknya terus berupaya memberdayakan masyarakat dalam menanggulangi kebakaran, salah satunya melalui peran Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) di tingkat kelurahan. 

"Saya bentuk satgas-satgas di tingkat kelurahan, seperti babinsa, kamtibnas lah, yang mendampingi tingkat kelurahan, dan dampaknya alhamdulilah angka kebakaran yang bisa dipadamkan masyarakat," jelasnya. 

Satriadi berujar upaya itu membuahkan hasil. Berdasarkan data yang dihimpun, kejadian kebakaran di Jakarta berhasil dipadamkan masyarakat mengalami peningkatan hingga 10%. 

"Sebelum adanya kasatgas, itu hampir 10 persen kenaikannya, kalau naik itu berarti berhasil karena bisa dipadamkan masyarakat," ucapnya.

 

Sumber: Detik

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Prof H Amran Suadi Optimis Kaspudin Nor Lolos Menjadi Dewas KPK

JAKARTA, JMI – Sebanyak 146 calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan lolos pada seleksi admi...