WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Mengungkap Fakta Bantuan Stimulan Puso di Kabupaten Grobogan yang Sempat Viral, Benarkah Sudah Sesuai


Keterangan foto : Lokasi terdampak banjir desa Bringin, Jatilor, Godong, Klampok 2023

GROBOGAN, JMI - Jeritan keluh kesah para petani di Kabupaten Grobogan saat mengalami gagal tanam akibat kejadian musibah banjir yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Grobogan pada tahun 2023 cukup dirasakan sebagian para petani terutama di 4 desa yang ada di Kecamatan Godong, Klambu serta beberapa Kecamatan lainnya di Grobogan, tentunya untuk bisa mendapatkan bantuan BLT puso dari Pemerintah yang bersumber dari anggaran APBN Petani harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya tanaman harus berusia 30 hari serta beberapa persyaratan lainnya termasuk menetapkan surat pernyataan gagal tanam maupun gagal panen.

Bantuan BLT puso merupakan bantuan sosial berupa uang tunai yang diberikan kepada petani melalui kelompok tani yang mengalami gagal tanam maupun gagal panen akibat banjir, kekeringan maupun serangan OPT.

Pada bulan Januari 2024 Presiden RI Joko Widodo bersama kementrian termasuk Kepala BNPB Suhartoyo berkunjung di Kabupaten Grobogan untuk memberikan bantuan 1.360 petani di 5 Kabupaten, Grobogan, Pati, Kudus, Demak, Jepara. Di tahun 2023 terdapat 16.321 hektar lahan pertanian dan 6.439 petani terdampak gagal tanam gagal panen akibat bencana banjir di Propinsi Jawa Tengah dengan kisaran sebesar Rp. 8 juta dan harus tepat sasaran jangan ada yang berani main-main.

Adanya beberapa informasi santer mencuat di publik dan masyarakat terkait adanya penangan dan mekanisme penyaluran bantuan Stimulan puso di kabupaten Grobogan Jawa Tengah tepatnya di desa Bringin Kecamatan Godong pada bulan Januari 2025 dengan adanya dugaan tidak sesuai dengan mekanisme dan tidak prosedural bahkan terkesan ada dugaan bagi-bagi dengan oknum.

Untuk mencari kebenaran dari beberapa informasi tersebut Jurnal media Indonesia bersama beberapa awak media mencoba menelusuri mencari informasi dari internal kelompok Tani juga beberapa ketua Gapoktan yang ada di desa Bringin Kecamatan Godong namun tidak menemui hasil seolah bungkam seribu bahasa bahkan kami menghubungi lewat chat WhatsApp dan telfon tidak ada yang merespon,baru beberapa hari setelah pembagian dana bantuan tersebut kami baru bisa berkomunikasi salah satu poktan yang ada di dusun deresan desa Bringin kemudian dengan ketua kelompok tani serta penerima bantuan yang ada di Kecamatan Godong seperti halnya di desa klampok,desa godong dan desa Jatilor.


Keterangan Foto : Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Grobogan (Suwignyo)

Menurut dari pengakuan dari berbagai sumber penerima bantuan yang enggan di sebut namanya menyampaikan, bahwa uang  yang diterima tidak sesuai fakta yang ada dari yang seharusnya menerima 8 Juta namun kenyataannya uang tersebut di bagi dengan petani lain yang menurutnya juga terdampak pada waktu itu.ujar salah satu petani

ketua kelompok tani desa Klampok dan beberapa desa lain saat kami temui di rumahnya dalam penyampaian dan pengakuannya bahwa dana bantuan tersebut  perhektarnya menerima Rp.8.000.000(Delapan juta rupiah) kemudian dengan sudah adanya kesepakatan uang tersebut di bagi dengan  beberapa petani yang memang terdampak namun tidak menerima bantuan, setiap petani yang sudah di data oleh kelompok dalam menerimanya jumlah kisarannya tidak sama.

Seperti halnya apa yang disampaikan Hartono selaku ketua kelompok tani di desa klampok bahwa apa yang kita jalankan semua sudah dalam kesepakatan bersama antara penerima bantuan dengan para petani yang terdampak yang tidak menerima, "ya mas kita sudah sepakat jadi tidak ada yang di permasalahkan lagi,setelah uang cair dari Bank langsung kita bagikan. Ujar Hartono

Dari 4 desa di kecamatan Godong dan 5 desa di Kecamatan Klambu sama persis dalam mekanisme penyaluran pembagian bantuan stimulan puso, bahkan beredar informasi bahwa mekanisme pembagian pemerataan tersebut atas arahan dari pihak BPBD Kabupaten Grobogan selain itu santer juga informasi adanya pengondisian pundi-pundi ke salah satu oknum pegawai di BPBD Grobogan.

Menyikapi adanya informasi tersebut, kami Jurnal Media Indonesia serta dari  beberapa awak media mencoba menghubungi salah satu pegawai yang menjabat sebagai kabid kedaruratan dan logistik BPBD kabupaten Grobogan(Soewignyo) dan terhubung baik selanjutnya kami di persilahkan datang ke kantor BPBD.


Kepala Dinas BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto, ST. MT melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik (Suewignyo) dalam keterangannya kepada  jurnal media indonesia.com, bahwa mekanisme yang sudah kita jalankan yaitu setelah semua administrasi terpenuhi turun surat dari BNPB bahwa uang bisa di salurkan dan kami di minta untuk menghubungi Bank BNI pada tanggal 27 Desember 2024 dan bisa dicairkan pada tanggal 30 desember 2024 kemudian kami mendampingi sampai tanggal 7 januari 2025 sampai dengan pembagian di masing-masing kelompok tani,itupun juga didampingi dari pemerintah desa, bhabinsa,bhabinkamtibmas,dinas pertanian,ujar Suewignyo saat di konfirmasi di ruang kerjanya pada hari kamis, 22/1/2024

Selain itu Suewignyo juga menjelaskan bahwa harus ada tanda terima dari petani penerima dan itu kita yang ngetik sesuai SK Bupati dan ada 2904 penerima dengan total kurang lebih Rp 7.600.000.000 (Tujuh Milyar Enam Ratus Ribu Rupiah) terbagi 8 Kecamatan, Grobogan, Brati, Klambu, Purwodadi, Geyer, Godong, Tegowanu dengan 57 kelompok Tani di 8 Kecamatan, adanya informasi bahwa ada pengondisian ,arahan dari pihak BPBD Suewignyo membantah bahwa itu tidak benar dan hoax berita dan informasi yang tidak bisa di perrtanggungjawabkan semua kita serahkan kepada kelompok Tani masing-masing sekali lagi kami sampaikan bahwa tugas kita adalah mengawal sampai ke kelompok tani jadi mekanisme yang diterapkan di kelompok tani seperti apa kita tidak masuk ke ranah tersebut. Pungkas Suwignyo

Sementara itu dari beberapa informasi dan  konfirmasi yang kita dapat dari beberapa petani penerima bantuan,Ketua kelompok Tani desa klampok, desa Godong, desa Jatilor,serta ketua Poktan desa Bringin dan dinas terkait,justru berbeda dengan informasi yang berkembang di publik atau masyarakat yang ramai dan viral bahkan menjadi perbincangan publik dan masyarakat,bahwa bantuan stimulan banyak di manfaatkan oleh para oknum yang memiliki kepentingan,meskipun benar adanya bahwa bantuan tersebut memang betul di bagi  dan tidak sesuai mekanisme namun mereka berpendapat bahwa hal tersebut dilakukan demi rasa kemanusian dan atas wujud keprihatinan sesama petani, demi keberimbangan berita ini tentunya masih banyak pihak-pihak yang perlu untuk di konfirmasi lebih lanjut.


Pewarta: Heru gun

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar