WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Perang Teknologi Memanas Lagi! AS dan China Bentrok soal Chip AI Huawei

Ilustrasi ketika Sanksi dari Amerika Jadi Momentum Kebangkitan Teknologi China.



Jurnal Media Indonesia - Setelah sempat akur melalui kesepakatan reduksi tarif, Amerika Serikat (AS) dan China kembali berseteru.

Kali ini, topik perseteruan mereka adalah masa depan semikonduktor buatan Beijing yang paling canggih.

Selama sepekan terakhir, Beijing berulang kali mengecam Washington karena memperingatkan perusahaan-perusahaan agar tidak menggunakan chip artificial intelligence (AI) yang dibuat oleh Huawei, Ascend.

Beijing bahkan menuduh pemerintahan Presiden AS Donald Trump merusak konsensus yang dicapai pada pembicaraan perdagangan baru-baru ini di Jenewa, Swiss.

Dalam konsesus tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk mencabut tarif sementara dan menunggu 90 hari untuk menyelesaikan kesepakatan yang lebih luas.

konflik atas chip canggih dari Huawei tersebut menjadi bukti bahwa meskipun para negosiator AS dan China memberikan pernyataan yang berbunga-bunga, kedua negara masih memiliki perbedaan yang mendalam atas beberapa topik.

Pada Rabu (21/5/2025), Kementerian Perdagangan China menuduh AS menyalahgunakan kontrol ekspor untuk menekan dan membendung China sekaligus melakukan proteksionisme sepihak.

Sebelumnya, pada 12 Mei, Kementerian Perdagangan AS mengeluarkan panduan yang berisi peringatan bahwa perusahaan yang menggunakan chip Huawei Ascend di mana pun di dunia akan melanggar kontrol ekspor AS.

Chip Ascend adalah prosesor AI dari Huawei yang paling mutakhir dan digunakan untuk melatih model AI dan bertujuan untuk menantang dominasi Nvidia dalam mendesain chip kelas atas.

Upaya Huawei tersebut merupakan salah satu rencana Presiden China Xi Jinping untuk membangun kemampuan "Negeri Panda" dalam mengembangkan chip mutakhir saat bersaing untuk meraih supremasi AI atas AS.

Pada pertemuan politik tingkat tinggi bulan lalu, Xi menyerukan kemandirian mengembangkan AI di China.

Pada Senin (19/5/2025), Kementerian Perdagangan China menyatakan Beijing telah terlibat dalam negosiasi dan komunikasi dengan AS di berbagai tingkatan.

Namun, keputusan AS dalam menghalang-halangi penggunaan chip Huawei tersebut dinilai China sebagai sebuah kesalahan dan mencederai konsesus kedua negara di Jenewa.

Terbaru, pada Rabu, Kementerian Perdagangan China mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun yang membantu upaya AS untuk dalam melarang penggunaan chip canggih buatan "Negeri Panda".

 

Sumber: Kompas.com

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar