 |
Terhitung sudah tujuh hari Bapak Erde Isma Aji alias Pak Erde meninggal dunia karena penyakit komplikasi ( Lambung, Ginjal, Usus ) di usia 56 tahun.
Mengenang kepergian Pemimpin Redaksi yang populer di Jakarta Barat (Cengkareng) keluarga mengelar tahlilan di kediamannya di kawasan Rusun Cinta Kasih Tzu Chi, Gedung Pepaya, Jl Kamal Raya (outer ring road) Jakarta Barat.
 |
Saddam mengungkapkan bahwa mungkin semasa alm hidup banyak melakukan hal kebaikan. Jadi mungkin banyak warga yang tergerak hati nya dan ikut mendoakan.
"Saya ikut bekerja bareng dengan beliau, dan menyaksikan langsung beliau sering sekali mengadakan kegiatan yang positif seperti menolong orang, memberi makan kepada sesama serta sering mengadakan santunan yatim piatu di setiap momen ulang tahun Jurnal Media Indonesia dan masih banyak lagi, biarlah itu menjadi ladang amal alm," Ungkapnya.
 |
Disela sela acara tahlil 7 harian Alm Erde Isma juga dihadiri oleh Ustad Khoirul Mursad, Ustad yang sering dipanggil Alm jikalau ada kegiatan santunan anak yatim pada perayaan HUT JMI setiap tahunnya.
Ustad Khoirul Mursad meminta langsung untuk mengisi tausiyah pada malam 7 hari Alm Erde Isma. Hatinya ikut tergerak dalam melepas kepergian babeh (panggilan candaan ustad kepada alm).
Dalam tausiyah nya, Ustad khoirul mursad menyampaikan duka yang mendalam dan mengenang momen momen bersama alm dan mengingatkan bahwa kematian itu tidak mengenal usia, mau muda atau tua pasti akan mengalami kematian.
Disamping itu, acara tahlil 7 harian juga dihadiri oleh para anggota wartawan Jurnal Media Indonesia, khususnya Yudi Budiman Kabiro DKI Jakarta JMI yang juga adik dari alm. Selain itu juga ada Bapak Budiyono anggota wartawan lintas Jakarta-Cilacap yang turut serta hadir ikut mendoakan alm.
Bpk Budiyono.
Ustad Khoirul Mursad meminta langsung untuk mengisi tausiyah pada malam 7 hari Alm Erde Isma. Hatinya ikut tergerak dalam melepas kepergian babeh (panggilan candaan ustad kepada alm).
Dalam tausiyah nya, Ustad khoirul mursad menyampaikan duka yang mendalam dan mengenang momen momen bersama alm dan mengingatkan bahwa kematian itu tidak mengenal usia, mau muda atau tua pasti akan mengalami kematian.
Disamping itu, acara tahlil 7 harian juga dihadiri oleh para anggota wartawan Jurnal Media Indonesia, khususnya Yudi Budiman Kabiro DKI Jakarta JMI yang juga adik dari alm. Selain itu juga ada Bapak Budiyono anggota wartawan lintas Jakarta-Cilacap yang turut serta hadir ikut mendoakan alm.
 |
Saat dimintai keterangannya Yudi dan Budiyono mengatakan sangat terpukul dengan kepergian beliau.
"Saya sangat tidak menyangka Alm pergi secepat ini, saya bersaksi beliau orang baik," Ungkap Budiyono sedih.
"Pastinya saya sebagai adik beliau sangat kehilangan, alm bukan lagi kaka melainkan orang tua pengganti. Saya iklas semoga alm ditempatkan di surga allah, amin,"Ucap Yudi.
Bpk Yudi Budiman dan Saddam.
"Saya sangat tidak menyangka Alm pergi secepat ini, saya bersaksi beliau orang baik," Ungkap Budiyono sedih.
"Pastinya saya sebagai adik beliau sangat kehilangan, alm bukan lagi kaka melainkan orang tua pengganti. Saya iklas semoga alm ditempatkan di surga allah, amin,"Ucap Yudi.
 |
Momen persiapan tahlilan tujuh hari Alm Erde Isma Aji juga sempat diungkap oleh Elsa, anggota keluarga yang juga anak kedua dari Alm.
Keluarga sudah menyiapkan makanan favorit mendiang Erde Isma. Semasa hidup menyukai hidangan semur rendang.
"Sekarang kita lagi siap-siap aja karena masak itu nggak cukup waktu satu dua jam ya," ujar Elsa, Rabu (19/11/2025).
"Jadi kita bikin buat syarat aja sih," bebernya.
Olahan menu favorit Erde Isma dihidangkan sebagai cara keluarga bisa kembali mengenang sosok almarhum.
Kini Alm Erde Isma meninggalkan sang Istri, Elys, dua anak dan cucu pertamanya Radheya.
Masih ditempat yang sama, Tak lupa Saddam Al Khadafi selaku anak pertama dan juga redaktur pelaksana di Jurnal Media Indonesia menyampaikan beribu ribu terima kasih kepada anggota atau rekan rekan yang telah membantu baik itu tenaga maupun materil (takziyah) yang telah dikerahkan demi lancar nya acara 7 harian alm Erde Isma A.
Keluarga sudah menyiapkan makanan favorit mendiang Erde Isma. Semasa hidup menyukai hidangan semur rendang.
"Sekarang kita lagi siap-siap aja karena masak itu nggak cukup waktu satu dua jam ya," ujar Elsa, Rabu (19/11/2025).
"Jadi kita bikin buat syarat aja sih," bebernya.
Olahan menu favorit Erde Isma dihidangkan sebagai cara keluarga bisa kembali mengenang sosok almarhum.
Ibu Elys mengungkap sang suami divonis idap sakit komplikasi sejak satu bulan ini. Namun hanya pihak keluarga yang tahu soal sakit Erde Isma.
Ibu Elys kini ikhlas dengan kepergian beliau walaupun berat.
 |
"Saya ikhlas, dan akan saya jaga amanah yang alm titip ke saya, Yang penting alm tidak sakit lagi. Mungkin allah lebih sayang pada alm dan saya senang banyak yang datang ikut mendoakan alm," Ungkapnya sedih.
Hingga kabar meninggal dunia mencuat, banyak para anggota dan rekan-rekan yang kaget tak menyangka.
Kini Alm Erde Isma meninggalkan sang Istri, Elys, dua anak dan cucu pertamanya Radheya.
Masih ditempat yang sama, Tak lupa Saddam Al Khadafi selaku anak pertama dan juga redaktur pelaksana di Jurnal Media Indonesia menyampaikan beribu ribu terima kasih kepada anggota atau rekan rekan yang telah membantu baik itu tenaga maupun materil (takziyah) yang telah dikerahkan demi lancar nya acara 7 harian alm Erde Isma A.
Dan juga terima kasih juga kepada Pengelola Rusun Cinta Kasih Tzu Chi, Paguyuban setempat, Bpk RW 017 Bpk Madsani, Ketua RT013 Bpk Sukri, Ustd Imun, Ustd Matsari, Ustd Kusnadi serta warga rusun cinta kasih tzu chi yang selama 7 hari sudah ikut membantu dan mendoakan alm Erde Isma Aji. Serta petugas yang sudah turut serta mamandikan jenazah alm.
Saddam juga memohon untuk dimaafkan segala kesalahan alm semasa hidup, agar alm bisa tenang di alam sana.
Saddam juga memohon untuk dimaafkan segala kesalahan alm semasa hidup, agar alm bisa tenang di alam sana.
Pewarta: Saddam
0 komentar :
Posting Komentar