WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Wakil Gubernur Jabar Membuka Gelegar 1000 Kentongan RRI di Desa Tenjolaya, Kasomalang

SUBANG, JMI -- Launching 1000 Kentongan RRI yang sukses digelar di Lapangan Sepakbola Panembong Desa Tenonjaya Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang, Senin (11/11/2019).

Kegiatan Launching Kentongan RRI tersebut belerjasama dengan Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan, yang mengerahkan 1000 orang lebih warga masyarakat Desa Tenjolaya, mulai dari anak-anak TK, pelajar SD, MI MTs, SMK dan MA, Ibu-ibu kader PKK, ratusan santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Raudhatul Uluum, dan elemen masyarakat lainnya. Sehingga Launching Kentong RRI tersebut diberi tema “Gelegar 1000 Kentongan RRI”, sebagai informasi tanggap bencana yang memanfaatkan kearifan lokal, yaitu kentongan.

Gelegar 1000 kentongan RRI, dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rizhanul Ulum, Kepala Stasiun RRI Bandung Mirza Musa, Dirpp LPP RRI Soleman Yusup, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Ketua Ponpes Raudatul Uluum Atep Abdul Gofar, mengatakan,” kani mewakili Pondok Pesantren Raudatul Uluum menyambut baik, mengapresiasi kegiatan ini, termasuk dengan Kehadiran Wakil Gubernur Jawa Barat dalan hal kegiatan ini, sekaligus kegiatan launching 1000 ketongan RRI dan launching santri Digital, yang baru pertamakalinya di Jawa Barat, dan ini mudah mudahan menjadi pelopor kepada Pesantren lainnya dalam nenyambut Program Desa Digita,” ungkapnya.

Harapan bagi kami, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten dan Pemeribtahan setempat bisa membantu mewujudkan Desa Santri Digital ini, karena akan membantu potensi yang ada didaerah, melalui Digitalisasi ini, baik sumber daya alam, kebudayaan termasuk usaha kecil menengah UKM yang ada di Desa,” ujar Atep, senin (11/11/2019)

Dalam kesempatan tesebut Camat Kasomalang Agus Hendra SE, mengatalan,” memang kegiatan tersebut salah satu upaya untuk membangkitkan kearipan lokal yang berkaitan dengan masyarakat, orang jaman dulu masalah kentongan ini merupakan salah satu komunikasi sebelum adanya hp, komunikasi untuk memberikan simbol atau tanda terhadap masyarakat ketika terjadi permasalahan, bencana, kebakaran dan kejadian lainnya, tetunya dengan nada dan cara yang berbeda beda, cara membunyikan ketongan,” ujarnya.

Sementara Rama Agung LAK Galuh Pakuan Brigjen TNI (Purn) Ahmad Saepudin menilai, RRI masih ada, dan didengar di desa-desa, sehingga program ini sangat tepat, kentongan sederhana, tetapi memiliki nilai luhur yang terkandung didalamnya, dan berdampak sangat luar biasa.

“Kami bersama RRI satu hati, satu tujuan, dalam membangkitkan budaya kentongan ini, yang semakin lama semakin menghilang, didasari dari nilai-nilai luhur kentongan dalam tanggap bencana, sekaligus RRI dan Galuh 4 Pakuan memanfaatkan kearifan lokal yakni kentongan,” ujar Brigjen TNI (Purn) Ahmad kepada wartawan di Subang.

Makanya Galuh Pakuan, tertarik untuk mendukung dan mensukseskan gelegar 1000 kentongan RRI, yang dipadukan dengan tarian kolosal Galuh Pakuan, serta simulasi bencana longsor oleh Tim dari BPBD Kabupaten Subang.

“Alasan kesamaan itulah kami mampu mensukseskan kegiatan ini, pokoknya RRI dan Galuh Pakuan satu visi dan satu misi membangun negeri,” tegasnya.


AGUS HAMDAN/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Prof H Amran Suadi Optimis Kaspudin Nor Lolos Menjadi Dewas KPK

JAKARTA, JMI – Sebanyak 146 calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan lolos pada seleksi admi...