Kini giliran penyerahan sertifikat di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, sebagai bagian dari upaya Kantor ATR/BPN Majalengka untuk mempercepat proses penyelesaian program tersebut.
Kepala Kantor ATR/BPN Majalengka, Wendi Isnawan, menjelaskan bahwa penyerahan sertifikat terakhir ini menandai akhir dari proses pengajuan yang dimulai pada bulan Oktober tahun sebelumnya.
"Ini penyerahan (sertifikat) yang terakhir karena pengajuan bulan Oktober tahun kemarin baru masuk," jelas Wendi Isnawan, Senin (19/2/2024).
Wendi mengatakan, warga hanya dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 150 ribu, tanpa adanya biaya tambahan yang dikenakan sampai dipastikan menerima sertifikat program PTSL tersebut.
Menanggapi kesuksesan program pada tahun sebelumnya, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan akses masyarakat terhadap sertifikat tanah melalui PTSL.
Disampaikannya, bahwa untuk tahun 2024 ATR/BPN Majalengka berupaya akan mengusulkan penambahan kuota hingga dua kali lipat dari jumlah sebelumnya.
"Dari 40 ribu, kami akan mengusulkan jumlah kuota menjadi 80 ribu, dengan pemetaan sebanyak 100 ribu. Hal ini bertujuan untuk memperluas pendaftaran tanah berbasis desa secara menyeluruh dan terperinci," jelasnya.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pendaftaran tanah bagi masyarakat, serta meningkatkan kepastian hukum dan perlindungan atas status kepemilikan tanah.
Wendi menandaskan, dengan demikian masyarakat Kabupaten Majalengka akan semakin diuntungkan oleh kebijakan pemerintah yang memberikan kemudahan akses dalam mendapatkan sertifikat tanah melalui program PTSL.
Pewarta : Yaya Ruhiyat
0 komentar :
Posting Komentar