SUBANG, JMI - Penyesuaian jumlah kuota haji Jawa Barat perkabupaten/kota ,secara mendadak menimbulkan keresahan bagi Calon Haji (Calhaj). Berdasarkan surat dari Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor: B-11021/Dt.II.II.2/HJ.00/08/2025 perihal penyelesaian dokumen jemaah haji reguler.
Sebelum diberlakukannya UU Nomor 14 Tahun 2025, pembagian kuota jemaah haji reguler masih mengikuti pola lama yang telah berjalan secara tradisional hampir sepuluh tahun tanpa perubahan berarti. Akibatnya, komposisi kuota relatif tetap meski jumlah pendaftar dan panjang antrean terus bertambah. Khusus untuk Kabupaten Subang, kuota Calhaj tahun 2026 yang tadinya 1.126 jemaah terjun bebas menjadi 244 jemaah, dengan kuota cadangan 268 jemaah. “Ya betul, terjun bebas dari 1.126 jemaah menjadi 244 jemaah,” ujar Kepala Seksi Haji Kementerian Agama Subang, H. Rojak, saat konfrensi pers di hadapan para awak media , pada Jumat (14/11/2025).
Kondisi tersebut membuat para Calhaj terkejut. Rojak menegaskan bahwa para Calhaj sudah diberikan informasi terkait hal tersebut dan diminta agar bersabar. Adapun penyetaraan Calhaj berlaku di semua daerah di Indonesia, di mana penyetaraan ini dimaksudkan agar tidak ada pola status quo yang menimbulkan ketimpangan masa tunggu. Di beberapa daerah terdapat masa tunggu yang sangat lama, bahkan ada yang mencapai 40 tahun. Rojak juga menyampaikan bahwa para Calhaj yang gagal berangkat karena penyetaraan kuota sebenarnya sudah siap untuk berangkat, Mulai dari paspor, bimbingan manasik, dan lainnya telah dijalani.
“Ya betul, 1.126 Calhaj sudah siap berangkat. Jika ditanya berapa persen kesiapannya, saya nyatakan 80 persen. Tapi ya mau bagaimana lagi,” ungkapnya. Pemilik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), H. Deden, menyebut dari 120 jemaahnya yang siap berangkat, hanya 10 jemaah saja yang dinyatakan akan berangkat pada musim haji 2026.
Pewarta: Agus Hamdan
0 komentar :
Posting Komentar