WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Pilih Pemimpin Jangan Hanya Seiman, Belum Tentu Seamin

EDITORIAL: BOY TANAYA P

JAKARTA, JMI
-- Hitungan menit pesta demokrasi Pilkada di seluruh Indonesia sebentar lagi akan berlangsung, lanjut kita juga sudah prepare Pilpres 2024 yang relatif masih jauh waktu pelaksanaanya, Namun saat ini sudah menggelitik geliatnya dikalangan elite yang juga direspons oleh kalangan masyarakat luas sebagai dampak kemajuan tekhnologi era digital hingga mudahnya rakyat berinteraksi dalam menyebarkan dan mendapatkan informasi yang berbasis Internasional, nasional, bahkan regional.

Era globalisasi digital yang mengedukasi rakyat dimaksud dengan bertaburannya medsos seperti Facebook, Instagram, tweeter juga sejenisnya. Pesan Morilnya marilah kita memilih pemimpin yang beragama namun profesional dalam bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara, jangan lagi fokus memilih pemimpin "Seiman" namun tidak "Seamin" dalam proses harapan maju kedepannya. 

Tentunya harapan idealnya seiman juga seamin adalah yang terbaik harapan bagi masing-masing individu. Kita syukuri juga rakyat kita satu dasawarsa ini jadi semakin maju dan cerdas. Politik Identitas yang lebih mengedepankan Agama, suku ras, dan adat terhitung pertarungan pilpres 2014 dan 2019 lalu lebih kental dan sarat akan manuvernya gerakan "Politik Identitas" terutama para elite memainkan sentimen agama mayoritas Islam dan berhasil.

Untuk Pilpres 2019 kemarin PDIP peka terhadap situasi kondisi bangsa dan negeri kita yang masih memainkan instrument agama, maka kubu Megawati Soekarno Puteri mengistirahatkan Yusuf Kala memasangkan jagoannya Jokowi dengan Wapresnya KH.Maaruf Amin yang notabenenya adalah pimpinan NU/Nahdatul Ulama dan memang berhasil menang.

Kepekaan kubu Jokowi tentang nuansa agamis yang masih jadi populis dikalangan rakyat kita hingga Pilpres 2019 lalu disiasati dengan baik, juga dengan adanya momentum gerakan aksi 212 murni bela agama Islam yang kebetulan terkasus oleh Ahok gubernur DKI yang berkebetulan juga yang bersangkutan non muslim hingga jadilah barang itu kan , bermanfaat dan hikmah bagi sekelompok elite.

Momentum murni bela agama itu jadi hikmah dan dimanfaatkan oleh sementara elite untuk sekaligus kepentingan politiknya. Termasuk manfaat bagi ketua FPI ketika itu Riziq Shihab dari sebelumnya melakukan aksi kebalaikota DKI beberapa kali tidak ampuh untuk menggulingkan Ahok hingga membuatnya dengan adanya aksi 212 menjadikannya pentas panggung juga paling tidak namanya semakin dikenal.

Dibagian lain menjadikan hikmah juga buat Anis Baswedan mengalahkan Ahok gubernur pertahana dlm Pilkada DKI. Kita semuanya tentu mengharapkan untuk Pilkada serempak 2020 ini juga wabilkhusus Pilpres 2024 nanti tidak ada lagi sarat dengan manuver elite yang memainkan instrumen politik identitas, kembalilah pada kemurnian Pancasila dalam kerangka NKRI, maka dalam negara demokrasi ini mari kita semua juga jalankan konstitusi ini dengan baik , sebagaimana yang sudah tercantum dalam UUD 45.

Kita juga semua menyadari secara eksplisit fakta bahwa masih ada mayoritas dan minoritas khususnya dalam hal religi bahwa Islam adalah dominan agama di negeri ini, ini tak bisa ditampik tapi alangkah indahnya jadikan Mayoritas lebih melindungi yang Minoritas pun sebaliknya menghormati yang mayoritas.

Dan secara subtansi Indonesia bagian Timur pun di dominasi oleh agama non muslim, pesannya harus sama saling melindungi dan menghormati. Idealnya marilah kita bersama-sama berbangsa dan bernegara dengan baik, pisahkan agama dengan kepentingan politik hingga lebih nasionalis tanpa melanggar harkat religius itu sendiri. Hingga harapan kita semuanya lancar sukseslah Pilkada serempak juga sukses menyongsong Pemilu Pilpres 2024, semoga rakyat kita semakin maju dan cerdas. Aamiin .

Boy Tanaya.P/jmi/red
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Lapas Kelas llA Subang Gelar Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan yang Ke 60 'Pemasyarakatan Berdampak'

Subang, JMI -  lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas llA Subang melaksanakan Upacara Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-60 ...