Jakarta, JMI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memulai program pemasangan kamera pengawas atau CCTV di lingkungan permukiman warga. Program ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga Jakarta.
Sebanyak 100 titik CCTV akan dipasang di wilayah padat penduduk atau kawasan permukiman kumuh di Jakarta. Pemasangan CCTV ini memanfaatkan skema Corporate Social Responsibility (CSR) dan infrastruktur JakWIFI yang sudah ada.
"CCTV pasti butuh listrik dan internet. Jadi lokasi yang sudah ada JakWIFI dan titiknya pas itu yang kita manfaatkan," kata Aditia Prana Kusuma, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Unit Pengelola Perangkat dan Jaringan Sistem Elektronik Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta.
Pemasangan CCTV ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Keberadaan CCTV di kawasan permukiman warga dapat meningkatkan keamanan dan kerukunan warga di tingkat RT dan RW," ucap Aditia.
Program ini akan diterapkan di lima wilayah kota administrasi Jakarta, dengan target seluruh unit dapat terpasang dan aktif (live) paling lambat bulan depan. Pemprov DKI Jakarta juga telah melakukan survei ke wilayah-wilayah sasaran sebelum pelaksanaan pemasangan CCTV.
Terkait akses terhadap rekaman CCTV, terutama jika terjadi tindak kriminal, warga disarankan untuk melapor terlebih dahulu ke pihak kepolisian.
“Biasanya nanti dari polisi ada surat permohonan untuk akses rekaman ke kita. Ini untuk menjaga perlindungan data pribadi,” ungkapnya.
Aditia menambahkan, program ini akan diterapkan di lima wilayah kota administrasi Jakarta. Sementara pemasangan CCTV untuk wilayah Kepulauan Seribu dimulai di area strategis seperti dermaga.
“Dermaga itu kan poros orang keluar masuk. Mungkin tahun ini baru tiga atau empat titik dulu di sana. Bertahap,” ucapnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan warga Jakarta dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam beraktivitas di lingkungan permukiman mereka.
Pewarta: Bayu N'Plus
0 komentar :
Posting Komentar