JUM'AT 19 AGUSTUS 2016 | 14:22 WIB
Semburan Awan Panas Gunung karangetang
|
Manado, JurnalMediaIndonesia.com- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) Bandung merekomendasikan wisatawan maupun masyarakat untuk
menjauhi radius bahaya Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro
Provinsi Sulawesi Utara.
"Masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Karangetang diharapkan tidak mendaki dan beraktivitas pada radius 1,5 kilometer dari kawah dan perluasan ke sektor selatan tenggara, barat dan barat daya sejauh 2,5 kilometer," kata Pengamat Pos Gunung Api Karangetang Didi Wahyudi Pernama Putra Bina, di Manado, Kamis.
Saat ini, kata Yudi lagi, tingkat aktivitas gunung yang terletak di Pulau Siau ini level II (waspada).
Dia menambahkan, kegempaan gunung api setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut pada pukul 00.00-24.00 WITA, Rabu (17/8), yaitu sembilan kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-38 milimeter dengan durasi 60-150 detik.
Selanjutnya, lima kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 3-4 milimeter selama 3-5 detik, gempa hybrid/fase banyak berjumlah lima kali dengan amplitudo 3-6 milimeter selama 15-20 detik.
Gempa microtremor beramplitudo 0,25-0,5 milimeter dengan amplitudo dominan 0,25 milimeter, gempa embusan sebanyak satu kali dengan amplitudo dua milimeter selama 17 detik.
"Pada malam hari teramati sinar api lebih kurang 10 meter," katanya lagi. (ant/red)
"Masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Karangetang diharapkan tidak mendaki dan beraktivitas pada radius 1,5 kilometer dari kawah dan perluasan ke sektor selatan tenggara, barat dan barat daya sejauh 2,5 kilometer," kata Pengamat Pos Gunung Api Karangetang Didi Wahyudi Pernama Putra Bina, di Manado, Kamis.
Saat ini, kata Yudi lagi, tingkat aktivitas gunung yang terletak di Pulau Siau ini level II (waspada).
Dia menambahkan, kegempaan gunung api setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut pada pukul 00.00-24.00 WITA, Rabu (17/8), yaitu sembilan kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-38 milimeter dengan durasi 60-150 detik.
Selanjutnya, lima kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 3-4 milimeter selama 3-5 detik, gempa hybrid/fase banyak berjumlah lima kali dengan amplitudo 3-6 milimeter selama 15-20 detik.
Gempa microtremor beramplitudo 0,25-0,5 milimeter dengan amplitudo dominan 0,25 milimeter, gempa embusan sebanyak satu kali dengan amplitudo dua milimeter selama 17 detik.
"Pada malam hari teramati sinar api lebih kurang 10 meter," katanya lagi. (ant/red)
0 komentar :
Posting Komentar