WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Tim Forensik Polri Diperiksa Komnas HAM Terkait Kasus Brigadir J

sumber foto (merdeka.com)

JAKARTA, JMI
--  Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM masih melakukan penyelidikan kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Hari ini, Komnas HAM akan meminta keterangan dari tim forensik Polri.

Inspektur Pengawasan Umum Polri, Komisaris Jenderal Agung Budi Maryoto ikut mengantar tim dokter forensik Polri ke Komnas. "Saya mendapatkan arahan bapak Kapolri bahwa penyidikan ini transparan, maka saya hadir di sini," kata dia di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin, 25 Juli 2022.

Agung yang menjadi tim khusus pengusutan kasus kematian Brigadir J ini mengatakan hanya mengantar tim dokter dan tidak ikut diperiksa. Dia menyerahkan pemeriksaan pada Komnas HAM.

Agung mengatakan tim dokter yang hadir lengkap. Tim kedokteran dipimpin oleh Kapusodokkes Polri, Irjen Asep Hendradiana .

"Tim akan menjawab sesuai pertanyaan," kata dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan telah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus penembakan di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan atau Kadiv Propam Polri nonaktif Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. Sigit menuturkan bahwa tim tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono.

“Saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Irwasum Polri, Kabareskrim, Kadiv Humas dan Asisten SDM, karena memang beberapa unsur itu kita libatkan termasuk fungsi provost,” ujarnya saat ditemui di Mabes Polri, Selasa, 12 Juli 2022.

Selain itu, kata Listyo Sigit, Polri telah menghubungi pihak eksternal untuk tim gabungan, seperti dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Kompolnas. Menurutnya itu menjadi saran yang akan digunakan untuk menindaklanjuti terkait hal-hal yang berkaitan proses penyelidikan.

“Sehingga di satu sisi tentu kami harapkan bahwa kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan, obyektif, dan karena khusus menyangkut masalah tentang anggota, kami ingin kasus ini bisa menjadi terang,” katanya.

 

Sumber : Tempo.co

 

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Ratusan Security BUMN PT PELNI Diberhentikan Paksa, Ngadu ke Raja Galuh Pakuan Ingin Mendapat Keadilan yang Layak

JMI - Ratusan tenaga pengamanan atau security yang bekerja di BUMN PT PELNI diberhentikan paksa tanpa alasan yang jelas. Mereka lantas me...