WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Puluhan Warga Desa Trimulyo Geruduk Kantor Desa," Benarkah Ada Intimidasi Jelang Pilkades


DEMAK JMI, 
Sebanyak 183 Desa di Kabupaten Demak dipastikan akan menggelar pemilihan Kepala Desa(Pilkades) di tahun 2022 yang berada di 14 kecamatan,adapun penetapan desa penyelenggara Pilkades secara serentak tertuang dalam keputusan bupati Demak nomor 141.1/93 tahun 2022.

Terkesan sedikit agak memanas menjelang adanya pilkades ,terbukti puluhan Warga Desa Trimulyo menggeruduk kantor desa guna untuk bertemu taem pelaksanaan /panitia pengawas tingkat desa guna untuk menyampaikan hal yang sekiranya di anggap merugikan salah satu warga desa Trimulyo dengan dugaan adanya intimidasi dari orang yang dianggap sebagai orang dari salah satu pasangan calon (Paslon). Rabu (31/8/2022)


Ali Murodhi (29) warga dusun Solorawe RT 01 Raw 04 Desa Trimulyo kecamatan Guntur Kabupaten Demak melaporkan kepada pihak teem panitia Pilkades terkait apa yang di alaminya pada hari Selasa 30-8-2022 sekira pukul 20:00 WIB dengan kronologi kejadian awal mula Ali Murodhi berkunjung di rumah tetangga,tiba-tiba datang Khusnul untuk diajak ke bengkel terang Ali

Sesampai di bengkel sudah ada 7 orang yang menunggu,kemudian melakukan interogasi di suruh mengaku bahwa dirinya telah melakukan kampanye hitam (black kamping)dengan cara menjelek jelekkan Paslon no 2(Suwandi)serta adanya tuduhan melakukan korupsi  sewaktu menjabat sebagai kepala desa Trimulyo.jelas Ali Murodhi

"Saya tidak pernah melakukan kampanye hitam,apalagi menjelek jelekkan pak Suwandi," ujarnya kepada ke tujuh orang tersebut.

Masih dalam keterangan Ali Murodhi, kemudian dirinya di bawa ke rumah Paslon no 2 (Suwandi) yang di boncengkan Khusnul yang menurut Ali dirinya merasa dipaksa hingga sampai di rumah Suwandi yang akhirnya 

"saya dipaksa untuk membuat surat pernyataan yang sebelumnya sudah di buat terlebih dahulu oleh Suwandi yang kemudian kita salin sesuai surat yang di berikan ke saya pada intinya saya harus mencari orang untuk memilih dan mencoblos Paslon nomor 2 serta dalam pemungutan suara nanti harus dibuktikan dengan foto benar-benar  sudah mencoblos nomor 2." terang Ali Murodhi

Sementara itu panitia Pilkades desa Trimulyo (Fauzi) membenarkan adanya laporan warga yaitu "Ali Murodhi yang intinya dirinya merasa di intimidasi dari beberapa orang dari salah satu Paslon dan intinya tadi sudah ada kesepakatan berdamai dengan di buktikan adanya surat pernyataan kedua belah pihak ,namun setelah di tunggu lama pihak pelapor justru tidak mau menandatangi surat pernyataan tersebut,untuk laporan masih lesan belum ada surat resmi." terang Fauzi


Demi keberimbangan berita,kami dan juga beberapa awak media mencoba melakukan konfirmasi kepada Paslon nomor 2 (Suwandi) incamben  dan akhirnya kita bisa bertemu pada hari Kamis sore 1-9-2022 bersama beberapa pendukungnya termasuk juga disitu ada  Khusnul.

Menurut keterangan Khusnul warga dusun solowere, dirinya dan beberapa rekannya tidak ada unsur menculik Ali Murodhi,

"Saya memboncengkan ke tempat pak Suwandi atas dasar permintaan dari mas Ali Murodhi untuk di antar di rumah pak Suwandi untuk meminta maaf yang sebelumnya saya boncengkan menuju bengkel." jelas Khusnul

Selain itu Khusnul juga menjelaskan bahwa kami tidak melakukan intimidasi apalagi perihal adanya penculikan serta tindak kekerasan,dan kami juga ada saksi-saksi.ungkap Khusnul

Menanggapi hal atas kejadian hari Selasa malam serta perihal terkait dari tim suksesnya merasa dianggap melakukan hal-hal yang sekiranya merugikan dari salah satu warga desa Trimulyo, Suwandi Paslon no 2 yang merupakan incamben, dirinya angkat bicara bahwa 

"semua yang di sampaikan oleh Ali Murodhi itu tidak benar dan semua itu adalah rekayasa, kalau di katakan menculik toh orangnya juga masih ada dan sempat katanya melaporkan ke pihak tim pelaksana Pilkades bahwa saya dan tim saya melakukan intimidasi serta unsur kekerasan, sekali lagi saya sampaikan semua itu tidak benar." terang Suwandi

tambah Suwandi "Yang jelas kami mengikuti saja apa yang mereka lakukan terhadap saya juga tim mau menempuh jalur hukum kami juga siap dan bilamana kekeluargaan kami pun dengan senang hati" ungkap Paslon no 2.

"Masalah adanya tudingan bahwa saya di anggap korupsi silahkan buktikan dengan data, jangan malah di buat dalam suasana politik untuk menjatuhkan lebih baik kita bersaing dengan adanya program agar bisa membawa desa Trimulyo lebih baik lagi, perlu saya sampaikan bahwa dalam pesta demokrasi seperti ini pastinya ada yang menang ada yang kalah dan saya siap untuk semua itu." jelas Suwandi.


Heru/JMI/Red.

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Kapolres Subang Cek Stadion Persikas Jadi Tuan Rumah Perhelatan Sepakbola Liga 3 Nasional Grup D

SUBANG, JMI - Persikas Subang jadi tuan rumah perhelatan Liga 3 Nasional Grup D yang akan digelar mulai tanggal 29 April hingga...