Foto: Nur Azis/detikJabar |
Sumedang JMI, Gedung Kantor Desa Buahdua, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang tampak begitu mentereng. Gedung ini memiliki desain bangunan depan mirip dengan Istana Kepresidenan di Bogor.
Bagian depan gedung itu terdapat empat pilar yang tampak begitu kokoh menyangga atap bangunan berbentuk segitiga. Bagian depan yang khas itu sebagaimana bagian depan dari Istana Bogor. Bedanya, Istana Bogor memiliki enam pilar.
Gedung yang beralamatkan di Jalan Raya Buahdua, Nomor 01 ini memiliki halaman cukup luas. Lingkungan gedung itu tampak begitu rapi dan dipagari tembok besi.
Secara terpisah, di samping kiri dari bangunan gedung terdapat pohon dan aula yang berfungsi untuk acara pertemuan bersama warga. Tepat di seberangnya terdapat masjid yang cukup megah.
Kepala Desa (Kades) Buahdua Ahmad Husen menyebut gedung tersebut dibangun saat ada program desa peradaban dari provinsi pada tahun 2012.
"Saya saat itu belum menjadi kepala desa," ungkap Ahmad belum lama ini.
Ahmad menyebut arsitek dari Gedung Kantor Desa Buahdua adalah Ir Endang. Endang sendiri merupakan warga asli dari Desa Buahdua.
"Untuk konsep desainnya sendiri kalau menurut kabar katanya sih desain bangunan klasik," ujarnya.
Gedung Desa Buahdua memiliki tujuh ruangan, di antaranya ruang kades, ruang perangkat desa, ruang rapat khusus perangkat desa, ruang pelayanan, lobi, ruang bendahara, dan ruang sekretaris.
"Kalau berdasarkan gambar sebetulnya masih ada bentuk bangunan ke sebelah selatan, cuma kayaknya dicukupkan sudah sampai situ pembangunannya," tuturnya.
Berkat keunikannya itu, gedung Kantor Desa Buahdua pun sering dijadikan sebagai 'background' foto-foto oleh warga lokal maupun warga luar yang kebetulan berkunjung ke Desa Buahdua.
"Ya tidak sedikit gedung ini suka dijadikan tempat foto prewedding oleh warga Buahdua atau pengunjung dari luar pun suka ada yang berfoto-foto di halaman gedung," paparnya.
Ahmad sendiri menjabat sebagai Kades sejak 2013 atau kini sedang mejalani dua periode dari jabatannya tersebut
Ahmad mengatakan, Desa Buahdua yang berpenduduk kurang lebih 3.800-an memiliki profesi cukup beragam dari mulai pegawai negeri, pegawai swasta, petani, pedagang, buruh dan profesi lainnya.
"Jadi kalau untuk profesi itu imbang lah, birokrat ada, swasta ada, tani ada, pedagang ada, buruh ada dan profesi lainnya," ujarnya.
Ahmad menambahkan, meski Desa Buahdua memiliki PAD (Pendapatan Asli Desa) terendah di Kecamatan Buahdua, namun Desa Buahdua memiliki potensi kerajinan tangan serta ciri khas kuliner yang dapat digali.
"Salah satu kuliner yang terkenal dari Desa Buahdua yakni dengan sale pisangnya, kalau untuk di Sumedang, sale pisang Buahdua cukup terkenal," ucapnya.
dtk/ZR/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar